Liwa (Lampost.co)—Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) Lampung Barat menggelar bimbingan teknis statistik sektoral tahun 2024. Sebanyak 28 peserta asal OPD Pemkab setempat mengikuti kegiatan di aula Pakuwon, Bappeda Lambar, Rabu (23/10/2024).
Sekretaris Dinas Kominfo Lampung Barat, Indrayani, membuka bimbingan teknis (bimtek) tersebut mewakili kepala Diskominfo Lampung Barat. Bimtek menghadirkan narasumber Rangga Aditya Nugraha selaku statistik ahli muda dari sektoral Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.
Indrayani menjelaskan statistik sektoral merupakan data-data prioritas milik setiap instansi/dinas, baik berupa data ekonomi, pertanian, perkebunan, kependudukan, kesehatan dan lainnya.
Data statistik sektoral adalah data yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan tugas pembangunan sesuai dengan tupoksi organisasi perangkat daerah.
Melalui bimtek ini, dia mengharapkan para peserta dapat memahami statistik sektoral. Kemudian akan mengetahui siapa saja yang terlibat penyelenggara statistik sektoral, memahami tata cara penyelenggaraan statistik sektoral, dan memahami pentingnya statistik sektoral dalam pembangunan.
Terkait pentingnya data statistik sektoral dalam rangka mewujudkan pembangunan yang baik, akuntabel, dan berkesinambungan, pemerintah memandang perlu pentingnya adanya “satu data” dalam pembangunan.
Pentingnya satu data karena karena data akan menjadi dasar dan bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil keputusan/kebijakan. Hal itu sebagaimana tertera dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
Menurutnya, ada tiga indikator untuk menjadikan Lampung Barat satu data.
Pertama, satu standar data, yakni satu sumber informasi data. Kedua, satu metadata, yaitu informasi terstruktur mengenai data. Misalnya siapa yang membuat data, tahun pembuatan data, metode yang digunakan, dan variabelnya apa saja. Sehingga nantinya memungkinkan tidak ada survei atau kegiatan pengumpulan data yang sama.
Kemudian yang terakhir adalah satu portal data. Data-data yang seluruh OPD kumpulkan nantinya dikumpulkan dan dikompilasi satu OPD.