Kalianda (Lampost.co): Akibat hujan lebat, Kamis, 28 Februari 2024, sebanyak 6 Desa di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, terendam banjir. Penyebab banjir akibat Kali Asin tidak mampu menampung air hujan, sehingga air meluap ke permukiman warga.
Berdasarkan pantauan Lampost.co, banjir yang melanda 6 desa di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, tersebut diantaranya Desa Pematang Pasir, Way Sidomukti, Tamansari, Brundung, Sidoasih, dan Desa Sumbernadi. Ketinggian air di tengah permukiman warga antara 50 cm hingga 1 meter.
Menurut Sureli (42), salah satu warga di Desa Pematang Pasir mengaku, terjadinya banjir pada Kamis, 28 Februari 2024, sekitar pukul 01.00 WIB. Air yang datang merupakan luapan Kali Asin.
“Ya sekitar jam 01.00 WIB itu. Pas bangun, air sudah masuk rumah. Begitu buka pintu depan, air sudah mengelilingi rumah,” katanya.
Ia mengatakan, banjir akibat hujan lebat dan kiriman air dari desa yang berada di dataran tinggi atau hulu. Sehingga Kali Asin meluap dan merendam puluhan rumah di desanya.
“Air itu datang dari desa lain yang wilayahnya lebih tinggi dan mengalir melalui Kali Asi. Debit air yang terlalu besar, sehingga meluap ke permukiman warga yang berada di bantaran sungai,” katanya.
Dia mengaku saat ini warga mengungsi ke tempat keluarga yang tidak terkena banjir. Sementara sebagian warga menyelamatkan perabotan rumah tangga.
Pantauan Lampost.co, pemerintah kabupaten setempat langsung meninjau lokasi dan mendirikan posko pengungsian dan posko kesehatan.
Belum diketahui secara pasti jumlah rumah yang terkena dampak banjir, dan jumlah kerugian yang dialami warga. Mengingat banjir selain merendam permukiman rumah, juga merendam puluhan hektare tanaman padi serta puluhan hektare tambak udang.
Adapun sejak tahun 1997, Desa Pematang Pasir dan Sidoasih sudah mengalami 5 kali banjir. Namun pada tahun ini merupakan bencana banjir terbesar. Warga berharap Pemerintah segera memberikan bantuan baik bantuan makanan maupun obat-obatan.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.