Kalianda (Lampost.co)—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar sosialisasi tata cara Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) di Aula Rajabasa, kantor bupati setempat, beberapa waktu lalu.
Saat membuka kegiatan, Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Keuangan, Achmad Herry, mengatakan sosialisasi dalam rangka mendukung pengelolaan SP4N-LAPOR agar lebih optimal dan efektif. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Pejabat Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Hasan.
Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Kominfo Kabupaten Lampung Selatan, Novi Riantinawati, menyampaikan sosialisasi tersebut berdasarkan Permendagri Nomor 8 Tahun 2023 melalui monitoring dan evaluasi kepada para admin SP4N-LAPOR di lingkup Pemkab Lampung Selatan.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat agar turut mengawasi program dan kinerja pemerintah. Adapun peserta terdiri dari admin SPAN-LAPOR pada perangkat daerah, BUMD dan admin di 17 kecamatan se-Kabupagen Lampung Selatan,” kata Novi Riantinawati.
Sementara itu, Achmad Herry mengatakan SP4N-LAPOR adalah wadah menampung aspirasi dengan sistem online. Oleh sebab itu, perlu pemahaman yang komprehensif mengenai pentingnya pengelolaan pengaduan masyarakat secara transparan dan responsif.
“Pengaduan masyarakat perlu mendapatkan tanggapan dan solusi permasalahan dari pemerintah. Kemudian, kita juga harus memastikan laporan yang masuk bisa menindaklanjutinya dengan cepat,” ujar Achmad Herry menyampaikan sambutan Plt Bupati Lampung Selatan.
Achmad Herry berharap dengan adanya sosialisasi tersebut, aparatur pemerintahan di Kabupaten Lampung Selatan lebih sigap dalam menanggapi laporan masyarakat. Serta terus memperbaiki kualitas layanan demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Saya minta seluruh peserta yang hadir untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik. Kita semua memahami pelayanan yang baik sangat tergantung pada profesionalisme dan kualitas sumber daya manusianya,” kata Achmad Herry.