Gunungsugih (Lampost.co)—Petani di Kampung Rejosarimataram, Kecamatan Seputihmataram, Kabupaten Lampung Tengah, menjual gabah basah Rp4.600 per kilogram.
Harga tersebut naik ketimbang jual sebelum Lebaran Idulfitri lalu. Saat itu harga gabah basah hanya Rp4.200 per kilonya.
“Harga jual gabah di sini Rp4.600 per kilonya. Alhamdulillah ada kenaikan sedikit dari sebelum Lebaran kemarin,” kata Gonang, salah satu warga Kampung Rejosari Mataram, Rabu (24/4/2024).
Meski demikian, hasil panen padinya kali ini belum maksimal, karena lahan pertanian tidak mendapat pasokan air yang cukup.
“Tidak sampai 30 karung, karena tidak maksimal. Lahan kami kurang air, jadi hasil panen tidak normal,” ujarnya.
Biasanya, Gonang mendapat hasil panen padi hingga 40 karung di atas lahan seluas seperempat hektare. Namun, pada panen kali ini, hasil panennya turun.
“Biasanya kalau normal sampai 40 karung tiap panen, lahan saya seperempat hektare. Tapi ya alhamdulillah, masih ada hasil,” ujarnya.
Ia menerangkan untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal dirinya harus menggunakan mesin pompa air untuk mengairi sawahnya. Namun, karena keterbatasan biaya tanam, dia tidak melakukan itu.
Sebab biaya produksinya akan membengkak dan hasilnya tidak sesuai akibat kondisinya beda dengan biasanya.
“Kurang air, kami tidak mampu kalau harus menggunakan pompa air, karena harus memakai bahan bakar minyak, biaya lagi. Modal buat beli BBM-nya tipis, akhirnya kurang air. Karena dengan kondisi tanam kemarin, penyiraman harus tiga hari sekali,” ujarnya.