Dari data yang dihimpun oleh Lampung Post, air bah yang berasal dari jebolnya tanggul penangkis di dusun VI Kampung Goras Jaya pada 2018 lalu, merendam kurang lebih 219 rumah warga dan area persawahan padi seluas 42 hektare.
Baca juga: Banjir Rendam Rumah hingga Lumpuhkan Jalan Lintas Sumatra Lampung
“Tanggul penangkis yang jebol itu lokasinya sama dengan yang jebol di tahun 2018 lalu. Titiknya di atasnya sedikit,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Tengah, Makmuri, Senin, 20 Januari 2025.
Ia mengatakan bahwa, jebolnya tanggul penangkis tersebut sudah pihaknya koordinasikan dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Pasalnya aliran sungai yang mengalir ke Way Tipo tersebut berada di bawah naungan BBWS.
“Itu kewenangan Balai Besar, kami sudah koordinasi dengan BBWS,” jelasnya.
Penanganan Darurat
Pihak BBWS, menurutnya sudah turun ke lokasi jebolnya tanggul penangkis. Rencananya dalam waktu dekat akan segera tanggul yang jebol tersebut akan mendapat penanganan secara darurat.
“Kemarin pihak Balai Besar sudah ke lokasi lagi. Rencana dalam waktu dekat akan ditanggani secara darurat, menggunakan kantong plastik diisi tanah. Kalau kata kepala kampung tanggul yang jebol sepanjang 30-35 meter,” imbuhnya.
Adapun alat berat dari BBWS akan segera didatangkan. Sementara, untuk kantong karung yang akan digunakan untuk mengisi tanah sudah berada di kampung setempat. “Rencananya juga hari ini, alat berat dari Balai Besar datang. Kalau kantong karung untuk isi tanah, kemarin sore sudah di sini,” terangnya.
Deretan Bencana Banjir di Lampung Tengah
Kejadian bencana banjir beberapa wilayah Kabupaten Lampung Tengah terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2025, di Kampung Payung Batu, Kecamatan Pubian. Terdapat enam rumah warga terdampak dan satu korban ternak sapi pada kejadian banjir tersebut.
Lalu pada Selasa, 14 Januari 2025, lokasi kejadian di Kampung Gaya Baru V, Kecamatan Bandar Surabaya. Mengakibatkan kerusakan infrastruktur 1 unit gorong-gorong putus.