Kotabumi (Lampost.co) – Desa Wonomerto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, resmi menjadi salah satu dari empat desa percontohan program “Desaku Maju” di Provinsi Lampung. Program ini bertujuan mempercepat kemajuan wilayah perdesaan melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Program “Desaku Maju” merupakan salah satu inisiatif unggulan Presiden Prabowo Subianto yang menitikberatkan pembangunan pondasi ekonomi dan sosial di desa. Provinsi Lampung pun merespons dengan meluncurkan program “Desa Perkasa” sebagai bagian dari “Desaku Maju”, dengan tagline “Pembangunan Desa Untuk Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyatakan bahwa empat desa di Lampung terpilih sebagai pilot project. Yaitu Desa Sungai Damai di Lampung Timur, Desa Papan Rejo di Pringsewu, Desa Suka Damai di Lampung Selatan, dan Desa Wonomerto di Lampung Utara.
“Dana sebesar Rp2 miliar dari APBD Provinsi Lampung digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, mesin pengering (dryer), serta VOC di Desa Wonomerto,” ujar Gubernur saat peluncuran program secara daring pada Selasa, 3 Juni 2025.
Pembangunan jalan yang sebelumnya hanya mampu menahan beban angkut 2 ton kini menjadi 5 ton. Hal ini mengurangi ongkos angkut komoditas dari Rp70 per kilogram menjadi Rp30 per kilogram, sehingga meningkatkan keuntungan petani.
Gubernur juga mengungkapkan bahwa produksi jagung di Wonomerto seluas 600 hektare dapat memberikan pendapatan hingga Rp5 miliar. Dengan kenaikan harga jagung kering dari Rp3.700 per kilogram menjadi Rp5.500 per kilogram.
Selain fasilitas alat dan mesin pertanian, program ini juga melibatkan perbankan, sektor swasta, dan perguruan tinggi untuk mendukung pelatihan sumber daya manusia di desa. Dengan demikian, warga desa dapat lebih berdaya saing dalam mengelola komoditas hasil pertanian.
Ketua OJK Lampung, Otto Fitriandy, menyambut baik program ini dan menegaskan kesiapan OJK mendorong kolaborasi jasa keuangan dengan program pembangunan desa. Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang sudah ada di 15 kabupaten/kota di Lampung.
Apresiasi
Sementara itu, Bupati Lampung Utara, Hamartoni Ahadis, menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur dan menegaskan bahwa pembangunan desa menjadi kunci pertumbuhan ekonomi daerah. “Pertanian menyumbang sekitar 30 persen dari PDRB Lampung Utara, sehingga pemberdayaan desa sangat penting,” ujarnya.
Program “Desaku Maju” diharapkan menjadi model pemberdayaan berkelanjutan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Serta mendukung kemajuan Provinsi Lampung secara keseluruhan.