Kotabumi (Lampost.co) — Akibat hujan deras di Kotabumi, sejumlah rumah warga mulai tergenang banjir.
Adapun luapan air merupakan kiriman dari daerah yang berada dari hulu yang akibatkan 6 hingga 7 rumah terendam air.
Rumah warga telah terendam sampai betis orang dewasa. Selain itu juga merendam kebun singkong dan jalan raya.
Kelurahan Tanjung Harapan – Tanjung Alam Permai terlihat pada siang hari warga mulai membereskan rumahnya, sebab air naik sejak malam hari.
Warga mengkhawatirkan adanya kenaikkan debit air, meski tidak ada hujan.
Saat ini warga membutuhkan makanan siap saji, atau nasi bungkus. Sebab, tidak ada piranti untuk memasak, karena air telah sampai betis orang dewasa.
“Mulai dari subuh tadi naiknya, kalau awal hanya semata kaki. Kalau sekarang sudah sampai betis orang dewasa,” ujar salah seorang warga yang rumah terendam kawasan RT setempat, Irawan.
Selain barang, warga juga harus menjaga anaknya yang masih balita. Apalagi, sang buah hati baru jalani operasi mata karena ada gangguan kanker.
Sehingga, selalu waspada terhadap kenaikkan debit air, khusus barang – barang telah yang warga naikkan ke loteng, agar tidak terendam.
“Kalau loteng memang sudah lama dibuat, karena daerah kami ini langganan banjir. Dan saya punya anak kecil balita, yang baru operasi akibat kanker beberapa waktu lalu,” terangnya.
Sehingga, kata dia, cukup riskan meninggalkan rumah meski dia mengaku bekerja sebagai buruh, atau supir.
Dia mengaku selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan, begitu pun saat sang anak jalani perawatan sampai ke Jakarta
“Kalau bantuan beras (CPP), kemarin dapat. Untuk PKH atau pun BNPT itu tidak ada,” kata dia.
Sementara itu, petugas BPBD Lampura mulai dari TRC sampai dengan kasubid turun langsung meninjau keadaan lapangan. Mereka melakukan pendataan, sekaligus melihat situasi terkini.
“Kalau sementara, itu ada 5 -6 rumah warga terdampak banjir kali ini. Kalau sebelumnya disini, RT 014, Kota Alam tidak kena,” timpal Danru TRC BPBD Lampura, Suhaili.
Dia menghimbau masyarakat tetap waspada, sebab menurutnya debit air tidak dapat diprediksi.
Seperti kejadian hari ini, meski hujan tidak lama namun debit air tetap meningkat.
Untuk sementara, kami baru dapat melaksanakan pendataan dan berharap kedepan bantuan akan segera terealisasikan, seperti makan siap saji misalnya,” kata dia.