Bandar Lampung (Lampost.co) — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) fokus lakukan reskilling terhadap pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal tersebut melihat sepanjang 2024 ada 77.965 pekerja Indonesia terkena dan 143 orang berasal dari Lampung.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli mengatakan gelombang PHK yang terjadi beberapa waktu belakang. Sebagai salah satu dampak dari kondisi ekonomi global yang kurang stabil.
“PHK yang memang banyak terjadi pada industri spesifik. Ini karena kondisi ekonomi global yang sedang tidak baik,” katanya saat berkunjung ke Lampung.
Kemudian menurutnya, meski PHK banyak terjadi pada beberapa industri tertentu. Namun terdapat beberapa sektor lainnya yang justru mengalami pertumbuhan yang positif.
Baca Juga :
https://lampost.co/ekonomi-dan-bisnis/usia-pensiun-pekerja-di-indonesia-kembali-naik/
“Tapi kalau kita lihat industri memang tumbuh, satu sisi ada PHK pada industri tertentu dan sektor industri lain seperti makanan dan tekstil. Tapi tidak semua tekstil bermasalah juga tumbuh,” jelasnya.
Lalu menurutnya dari dinamika tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan berupaya untuk terus dapat memainkan peran penting. Terutama dalam melakukan program reskilling bagi para pekerja yang terdampak PHK.
“Ini lah nanti bagaimana peran dari Kementerian Ketenaga melakukan reskilling. Jadi mereka yang terpaksa kena PHK, kemudian balai hadir untuk memberikan reskilling,” katanya.
Kemudian melalui program reskilling ini. Para pekerja yang terpaksa kehilangan pekerjaan dapat terbekali dengan keterampilan baru. Sehingga bisa beralih kepada sektor industri lain yang sedang berkembang.
“Dengan upaya reskilling ini, harapannya tenaga kerja Indonesia tetap dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan industri. Dan memperkuat ketahanan pasar kerja di tengah tantangan ekonomi global,” tutupnya.