Bandar Lampung (Lampost.co)—Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Lampung menyatakan 42 unit pompa irigasi gantung telah warga Ipil Rawajitu manfaatkan guna mengairi lahan pertanian mereka pada musim tanam kedua.
“Irigasi gantung ini memiliki panjang 93 kilometer dan terletak di Ipil Rawajitu. Tepatnya di tiga desa, yaitu Desa Bandaranom, Kecamatan Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji. Kemudian Desa Bumiratu dan Desa Wonoagung, Kecamatan Rawajitu Selatan, Kabupaten Tulangbawang,” ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Lampung, Roy Panagom Pardede, di Bandar Lampung, Rabu (11/9/2024).
Ia mengatakan sebanyak 42 unit pompa yang masyarakat di desa sekitar manfaatkan ini mencakup setengah dari irigasi sepanjang 93 kilometer.
“Kalau melihat dari sisi jumlah pompa yang warga manfaatkan, total ada 42 unit pompa atau sekitar 50 persen dari total panjang irigasi gantung. Mudah-mudahan musim tanam kedua ini lahan pertanian semua terairi dan berhasil memproduksi komoditas pangan dengan kualitas yang baik,” katanya.
Dia menjelaskan untuk pemanfaatan irigasi gantung oleh masyarakat di tiga desa sekitar Ipil Rawajitu, masih terfokus di Bandaranom dan Desa Bumiratu, Kecamatan Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji.
“Di dua desa itu ternyata pemanfaatannya lebih banyak karena sumber air terbatas. Dan kami masih berupaya terus mendorong pemanfaatan irigasi gantung ini di Desa Wonoagung, Kecamatan Rawajitu Selatan, Kabupaten Tulangbawang,” ujar dia.
Sosialisasi Pemanfaatan
Ia melanjutkan salah satu upaya meningkatkan pemanfaatan irigasi gantung oleh masyarakat dengan membuat pertemuan. Pada kegiatan itu khusus menyampaikan manfaat infrastruktur air tersebut oleh masyarakat pengguna irigasi gantung kepada masyarakat lainnya yang belum menggunakan.
“Karena kondisi kemarau ini tentu masyarakat membutuhkan sumber daya air, jadi mereka memanfaatkan irigasi gantung ini. Sebab, tanaman padi mereka sudah mulai tumbuh serta mencegah adanya gagal panen akibat kekurangan air di lahan pertanian,” ujarnya.
Irigasi gantung yang merupakan inovasi infrastruktur sumber daya air yang ada di Provinsi Lampung memiliki panjang 93 kilometer dan dibangun pada 2020 dengan pengerjaan selama tiga tahun dengan nilai pagu Rp97,8 miliar.
Irigasi gantung tersebut berpotensi mengairi lahan pertanian seluas 3.100 hektare