Metro (Lampost.co)—Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, mengimbau seluruh masyarakat di Bumi Sai Wawai menjauhi praktik judi online (judol). Sebab, selain tidak ada manfaatnya, judol juga sangat merugikan.
“Yang namanya judi itu tidak menguntungkan, malah rugi. Tidak ada manfaatnya juga, maka dari itu saya mengimbau semua lapisan masyarakat untuk menghindari judi online,” kata Wahdi usai menghadiri sosialisasi bahaya judol bagi warga LDII di Masjid Khairul Huda, Metro Timur, Minggu (25/8/2024).
Wahdi menjelaskan judol mempunyai dampak sangat buruk terhadap pribadi. Orang yang sudah kecanduan akan malas, lupa waktu, dan tidak produktif.
“Orang itu kalau sudah kena judol jadi malas bahkan sampai lupa waktu. Karena judol itu menghabiskan waktu berjam-jam dan membuat orang itu tidak produktif,” ujarnya.
Apalagi, ujar dia, judol tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak-anak bahkan orang yang sudah berumur juga bisa kecanduan.
Pemkot Metro juga bekerja sama dengan Polres setempat dan juga beberapa organisasi di Metro, termasuk juga masyarakat, untuk ikut bersama-sama mencegah praktik judol di Bumi Sai Wawai.
“Karena ini butuh peran bersama bukan hanya pemerintah atau juga kepolisian, masyarakat juga harus berperan aktif. Contohnya apa yang dilakukan LDII ini yang melaksanakan sosialisasi bahaya judol,” ucapnya.
Fokus LDII
Ketua DPW LDII Lampung, Dr Aditia, menuturkan penyuluhan bahaya judol ini merupakan salah satu fokus LDII. Selain itu, LDII juga concern terhadap bagaimana memanfaatkan bonus demografi.
“LDII itu lagi getol memperkenalkan 29 karakter yang akan membentengi generasi muda kita. Bukan hanya judol, melainkan juga bagaimana generasi muda kita ini bisa berdaya sehingga cita-cita Indonesia Emas itu bisa tercapai,” katanya.
“Bonus demografi ini harus dimanfaatkan dengan baik karena kalau tidak, bisa malah menjadi beban demografi. Jadi LDII saat ini concern juga menyiapkan generasi muda kita. Salah satunya melalui pengajian, penyuluhan, dan lainnya,” ujarnya.
LDII, ujar dia, memulai gerakan tersebut dari remaja yang hendak menikah mendapat pendampingan dan penyuluhan agar nantinya bisa menghasilkan generasi yang baik dan juga mencegah stunting.
“Iya kita mulai dari situ, remaja kita yang akan menikah akan diberikan pendampingan, penyuluhan. Supaya nanti anak-anaknya tidak terkena stunting dan lainnya,” ujarnya.
300 Remaja
Sementara itu, Ketua LDII Metro, Muhadi, mengatakan penyuluhan bahaya judol ini melibatkan 300 remaja yang berasal dari LDII dan juga masyarakat sekitar.
“Fokus penyuluhan kita hari ini yaitu dampak buruk judol dan juga hukumannya. Karena itu, kami undang narasumber dari pihak kepolisian dan juga kejaksaan,” terangnya.
Dia menambahkan dari segi keagamaan LDII juga rutin melaksanakan pengajian remaja. Dalam pengajian itu bukan hanya kajian, melainkan para remaja juga mendapat penyuluhan baik itu bahaya judol maupun lainnya.
“Pengajian itu seminggu tiga kali kami laksanakan. Banyak hal yang kami sampaikan bukan hanya kajian dan judol. Melainkan banyak hal, selalu kita sampaikan,” tandasnya.