Bandar Lampung (Lampost.co) — Pandemi Covid-19 mengganjal pembangunan sejumlah sektor di Lampung pada masa kepemimpinan Gubernur Arinal Djunaidi. Kondisi pandemi sejak 2019–2021 itu berdampak terhadap pengalihan prioritas anggaran pembangunan untuk menanggulangi persoalan kesehatan.
Gubernur Lampung Periode 2019–2024, Arinal Djunaidi, mengatakan keadaan darurat kesehatan mengharuskan Pemerintah Provinsi Lampung memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Sehingga, anggaran belanja daerah banyak tersedot di sektor kesehatan.
“Suasana darurat kesehatan kala itu menjadi kewajiban utama. Bukan hanya pemerintah daerah, bahkan menjadi kebijakan penanganan mendesak pemerintah pusat,” ujar Arinal, Minggu, 21 Juli 2024.
BACA JUGA: Pembangunan IKN Baru 15 Persen Saat Upacara HUT Kemerdekaan
Memasuki 2022, perlahan-lahan perekonomian daerah mulai pulih. Rancangan program pembangunan dapat berjalan secara bertahap termasuk infrastruktur dengan Arinal.
Hal itu membuat anggaran 14 ruas jalan prioritas tertangani karena mengalami kerusakan parah. Kebijakan penanganan infrastruktur melalui dana Inpres turut membantu percepatan realisasi perbaikan jalan prioritas tersebut.
Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Pemprov Lampung yang menggelontorkan APBN hingga Rp800 miliar dan APBD Rp670 miliar menjadikan 17 ruas jalan rampung tertangani.
“Saat ini kemantapan jalan di Lampung mencapai 76 persen. Data ini objektif, beda dari data pencapaian jalan yang selama ini tidak benar,” ujar dia.
Sementara terkait pembangunan Kota Baru, dia menerangkan proyek tersebut menjadi atensi Pemprov Lampung saat memasuki 2024. Komitmen untuk melanjutkan proyek tersebut dengan menyelesaikan akses jalan dari Bandar Lampung menuju Kota Baru.
“Tentu Kota Baru juga menjadi prioritas. Bahkan, sudah ada investor yang berminat dengan melakukan kajian dan studi kelayakan di sana,” kata dia.
Dia menegaskan untuk melanjutkan proyek tersebut perlu waktu perencanaan teknis yang cukup lama, sehingga realisasinya juga secara bertahap.
Dia berharap masyarakat dan stakeholder memberi masukan dan pemikiran konstruktif yang bermanfaat untuk pembangunan Kota Baru.
“Semoga Kota Baru akan menambah dan menjadi ikon kebanggaan masyarakat Lampung,” kata dia.