Bandar Lampung (Lampost.co) — Laporan Perekonomian Provinsi Lampung Triwulan I 2024 menunjukkan pertumbuhan perekonomian Lampung pada triwulan I 2024 saat ini sebesar 3,30 persen (yoy).
Angka itu melambat dari pada dengan realisasi pada triwulan sebelumnya (triwulan IV 2023) yang tercatat tumbuh 5,40 persen (yoy).
Pengamat Ekonomi, Yoke Moelgini mengungkapkan, hal tersebut bisa menjadi ancaman besar bagi industri pengolahan terlebih UMKM. Penurunan pertumbuhan ekonomi itu bisa berdampak terhadap keberlangsungan usaha.
Baca Juga:
Faktor Keamanan Berpengaruh Terhadap Perekonomian Wilayah
Jika ekonomi masyarakat lemah, maka akan terjadi pengurangan pendapatan pada pelaku usaha. Hal itu akan mengganggu keberlanjutan usaha yang mereka jalani.
“Karena pendapatan yang berkurang, maka akan memberikan dampak terhadap keberlangsungan usaha, berat untuk melanjutkan usahanya,” ungkapnya, Selasa, 6 Agustus 2024.
Gangguan terhadap keberlangsungan usaha itu juga akan mendorong pelaku usaha melakukan efisiensi seperti pengurangan tenaga kerja. Sebab jika tidak melakukan efisiensi, pelaku usaha akan terbebani membayar upah sementara penghasilan menurun.
“Dampak lain selain keberlangsungan usaha adalah angka pengangguran akan semakin meningkat,” jelasnya.
Menurutnya, salah satu upaya yang mesti ada tindakan adalah melakukan digitalisasi bisnis. Pelaku usaha harus bisa mengikuti perkembangan teknologi untuk memperluas pasar.
Sebab menurutnya, aktivitas belanja konsumen saat ini sudah banyak beralih ke platform digital. Sehingga hal tersebut mesti jadi perhatian dan segera melakukan penyesuaian.
“Sekarang kita itu sudah memasuki era digital, konsumen UMKM sudah beralih ke pasar online,” ujarnya.