Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemprov Lampung menggelar Diskusi Tematik Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2025-2029. Kegiatan bertema Akselerasi dan Integrasi Pembangunan Infrastruktur sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi.
M. Bobby Rahman Ketua Ikatan Perencanaan Wilayah Provinsi Lampung memaparkan, pada 2023 Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) Lampung belum terdistribusi secara merata. Hal itu menjadi kendala pemerataan pembangunan ekonomi di Lampung.
“Masih berkumpul di bagian selatan, atau yang paling besar di Bandar Lampung,” ujarnya saat memberikan paparan.
Menurutnya memang provinsi perlu melakukan peningkatan kualitas ekonomi, namun bisa saja memunculkan ketimpangan sosial. Karena itu, peningkatan kualitas ekonomi, dan SDM.
“Pemprov Lampung harus mengutamakan pembangunan infrastruktur dasar,” ujarnya. Lampung juga harus menjadi enabeler, untuk penyediaan infrastruktur dasar yang menjadi inisiatif nasional maupun kabupaten/kota
Selain itu, yang menjadi tantangan bagi Provinsi Lampung yakni, merupakan daerah rawan bencana alam dan non alam, dan kejahatan jalanan.
Kemudian kendala lainnya, kesehatan lingkungan, akses fasilitas publik, tingkat produktivitas ekonomi belum maksimal.
Dan kelestarian sumber daya alam dan daya dukung lingkungan
Ketimpangan Konektivitas
Pemateri lainnya Kristianto Usman, menyebut hal yang menjadi isu lainnya yakni, ketimpangan konektivitas ke daerah terpencil. Kemudian persentase kemantapan jalan dan keterbatasan penganggaran.
“Lampung juga punya potensi seperti posisi strategis Jawa dan Sumatera, bonus demograf,” ujarnya.