Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berupaya mempercepat pembangunan ekonomi inklusif lewat sektor pertanian, dengan target mewujudkan swasembada pangan pada tahun 2025.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, mengatakan ada beberapa program yang dijalankan untuk mencapai target tersebut.
“Tujuan utamanya adalah membangun ekonomi inklusif, salah satunya dengan meningkatkan produksi pangan agar swasembada pangan tercapai tahun 2025,” ujar Bani, Rabu, 21 Mei 2025.
Upayanya antara lain menambah luas lahan tanam, optimalisasi lahan rawa, dan program pompanisasi.
“Kami juga mendapat dukungan perbaikan irigasi dari Kementerian PU serta subsidi pupuk 100 persen,” tambahnya.
Pemprov Lampung menargetkan produksi padi sebesar 3,5 juta ton pada 2025, meningkat dari 2,7 juta ton pada tahun sebelumnya. Luas tanam mencapai 700 ribu hektare.
Hingga saat ini, produksi padi sudah mencapai 50 persen dari target, dan gabah hasil panen telah terserap Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai HPP.
Bani optimis target produksi dapat tercapai dengan mendorong petani mempercepat proses tanam.
“Sampai Desember, kami terus mendampingi petani agar segera olah lahan dan tanam bibit baru setelah panen,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi musim kemarau, Pemprov telah mengusulkan bantuan pompa ke Kementerian Pertanian guna mencegah kekeringan.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Pamuji Lestari, menyatakan Lampung sebagai salah satu wilayah utama target swasembada pangan di Indonesia.
Sinergi
Pamuji juga mengingatkan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
“Kami harap pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD pangan dapat berkolaborasi maksimal dalam melaksanakan program,” tambahnya.
Lampung sebagai lumbung pangan nasional terus meningkatkan ketahanan pangan dengan dukungan perbaikan irigasi dan sektor pertanian lainnya.
Bani menambahkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga dapat dukungan melalui ketahanan pangan daerah yang kuat.