Metro (Lampost.co) — Pemerintah Kota Metro melakukan intervensi menekan stunting hingga mencatatkan penurunan kasus stunting hingga 7,1 persen tahun ini.
Sementara pada 2019–2020 kasus stunting masih di angka 25 persen.
Atas keberhasilan itu, Metro mendapat penghargaan sebagai kota terbaik pertama dalam penilaian kinerja delapan aksi konvergensi stunting tingkat Provinsi Lampung 2024.
Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin berterimakasih kepada semua pihak baik OPD, hingga yang berperan aktif menekan angka stunting.
“Capaian ini berkat dukungan semua pihak baik jajaran pemda maupun lainya,” kata dia, Kamis, 3 Mei 2024.
Pemkot Metro komit untuk menekan angka stunting mulai dari keluarga yang berkualitas dan mempersiapkan semua sejak dari terbentuknya sel telur dan sperma.
“Persiapkan remaja kita dengan baik. Jika pra-kontrasepsinya baik maka saat hamil, janin akan tumbuh sehat dan lahir dengan baik. Salah satu keluarga yang berkualitas adalah keluarga terencana,” ungkapnya.
Ia menjelaskan memiliki 390 kader tim pemdamping keluarga (TPK) yang tersebar di seluruh Kota.
Para kader terus mendata, mengawasi, hingga observasi untuk mendeteksi lebih awal tumbuh kembang balita yang ada di lingkungan masyarakat.
“Agar dapat segera tertangani lebih cepat,” imbuhnya.
Melalui program inovasi Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu, serta home care, pemerintah memantau ibu hamil untuk memastikan asupan gizi.
Ke depan, tambah Wahdi, pemerintah akan terus berupaya menekan stunting dan menciptakan masyarakat yang sehat, sejahtera, serta mewujudkan generasi emas Metro cemerlang.
“Tentu prestasi ini akan menjadi motivasi kita untuk terus maju dalam upaya peningkatan kesejahteraan anak-anak dan keluarga serta mewujudkan Gemerlang,” pungkasnya.