Pesawaran (Lampost.co)—Dinas Kesehatan Pesawaran mencatat empat kasus positif flu Singapura di Bumi Andan Jejama.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantas Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pesawaran, Chris Manurung, mengatakan empat kasus flu Singapura tersebut atau hand, foot, and mouth disease, berdasarkan data dari awal tahun sampai dengan bulan ini.
“Temuan empat kasus tersebut di faskes yang ada di Pesawaran. Keempat penderita penyakit flu singapura ini rata-rata anak-anak. Berdasarkan data kasus, memang penyakit ini menyasar anak-anak berusia di bawah 10 tahun,” ujarnya, Minggu (26/5/2024).
“Kenapa anak-anak yang paling banyak terkena virus ini, karena masih rentannya daya tahan tubuh. Pada penularannya dapat terjadi dari cairan hidung atau tenggorokan, cairan pada luka penderita serta kurang bersihnya dalam menjaga kesehatan tubuh pada anak,” ujar dia.
Chris Manurung mengeklaim flu Singapura ini sangat menular dan penyebabnya virus yang sampai saat ini masih belum ada obatnya.
“Adapun, tanda-tanda atau gejala yang dapat terlihat dari tangan, kaki dan mulut yang menimbulkan bercak merah seperti ruam. Kemudian perlu mewaspadai gejala pada tubuh dari penyakit ini seperti hilangnya nafsu makan, demam, dan gatal-gatal pada kulit,” kata dia.
Dia menambahkan gejala penyakit flu Singapura ini terlihat hampir mirip dengan herpes. Tubuh yang terpapar penyakit ini jelas mengalami berbagai gejala seperti demam, ruam-ruam merah bahkan bisa juga sakit perut.
“Semua gejala itu yang paling kentara adalah dengan timbulnya lepuhan di sekitar lidah atau gusi dan di bagian dalam pipi. Penyakit ini memang tidak mematikan, namun bagi penderita anak-anak jelas dapat membuat rasa tidak nyaman sepanjang hari,” katanya.
Menurutnya, tindakan penting apabila terdapat gejala penyakit ini dengan memeriksakan diri ke faskes.
“Belum ada antivirus untuk penyakit ini. Dokter hanya mengobati tanda dan gejalanya. Kalau daya tahan tubuh sudah kembali menguat, virusnya akan menghilang,” ujarnya.