Krui (Lampost.co)—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat meningkatkan advokasi dan koordinasi lintas sektor guna mencegah melonjaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan masyarakat setempat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Barat, Suryadi, Minggu (29/9/2024), mengatakan untuk mencegah peningkatan jumlah kasus DBD di wilayah itu, pihaknya telah melakukan advokasi dan koordinasi lintas sektor.
“Sejumlah kegiatan sudah Dinas Kesehatan lakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus penyakit DBD. Pertama kami telah membuat surat edaran tentang kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus penyakit menular, khususnya DBD,” kata dia.
Ia menjelaskan penanganan DBD saat ini menjadi prioritas. Sebab, jumlah penderita penyakit tersebut tergolong banyak di Kabupaten Pesisir Barat.
“Kami telah mencatat dan menangani 268 kasus DBD selama Januari hingga September 2024,” katanya.
Ia juga mengatakan penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar penyakit DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih. Sehingga sangat penting menerapkan pola hidup sehat, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Oleh karena itu, untuk mencegah makin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya selalu meminta dan mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Caranya melalui 3M, yaitu menutup dan menguras tempat penampungan air serta mengubur barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Selain itu, menurut dia, masyarakat juga harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Apabila masyarakat ada yang mengalami demam tanpa sebab yang jelas, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” ujarnya.