Bandar Lampung (Lampost.co) — Aliran listrik di Lampung padam lebih dari 24 jam sejak pukul 11.00 WIB, Selasa, 4 Juni 2024 hingga pukul 16.00 WIB, Rabu, 5 Juni.
Kondisi itu membuat warga Bandar Lampung kian mengalami kesulitan untuk melakukan berbagai kegiatan yang mengandalkan kelistrikan.
Di antaranya mengecas ponsel hingga laptop sebagai kebutuhan untuk bekerja. Situasi tersebut turut membuat ratusan masyarakat memenuhi tempat-tempat umum, seperti masjid dan mal. Salah satunya di masjid Ad-Du’a, Way Halim, Bandar Lampung.
Berdasarkan pantauan Lampost.co, masyarakat memenuhi rumah ibadah itu sejak sekitar pukul 09.00 dan terus bergantian datang hingga pukul 16.00 WIB. Mobil dan motor turut memenuhi halaman parkir masjid.
BACA JUGA: Listrik di Lampung Kembali Padam Setelah Sempat Menyala, Begini Penjelasan PLN
Pasalnya, pengurus masjid memfasilitasi kebutuhan listrik di tengah pemadaman aliran dari PLN. Hal itu dengan tetap menyalakan genset sejak pagi hari, meski sedang tidak ada kegiatan ibadah dan menyediakan jaringan Wifi.
Mereka datang untuk mengecas ponsel, mulai dari anak-anak, anak muda, hingga orang tua. Beberapa orang juga turut mengecas laptop hingga bekerja dari masjid.
Sejumlah titik stop kontak di masjid itu penuh dengan ponsel dan laptop. Bahkan, masyarakat turut membawa terminal listrik agar satu titik stop kontak dapat terpakai untuk beberapa perangkat.
Hal itu mulai dari teras, ruang utama untuk ibadah, hingga di lantai. Pemandangan tersebut sangat berbeda dari pada hari-hari biasanya.
Seorang warga, Andi, mengaku sengaja datang ke masjid Ad-du’a untuk mengecas ponsel. Sebab, aliran listrik di rumahnya masih padam hingga lebih dari 24 jam. “HP sudah mati karena baterainya habis,” kata pemuda itu.
Warga lainnya, Nata, mengatakan mengecas laptop dan ponselnya. Sebab, butuh untuk keperluan pekerjaan. “Saya harus menyelesaikan pekerjaan kantor dan datanya di laptop,” kata dia.