Bandar Lampung (Lampost.co) – Sejak 2020 hingga April 2025, tercatat sebanyak 81.907 warga Lampung memilih bekerja ke luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Jumlah ini menempatkan Lampung sebagai provinsi kelima terbesar dalam pengiriman PMI secara nasional.
Mengutip data dari situs resmi bp2mi.go.id, dari total tersebut, sebanyak 17.955 merupakan perempuan, dan 4.420 laki-laki. Lampung Timur menjadi daerah dengan jumlah pengiriman PMI terbanyak, yaitu 9.652 orang.
Penempatan PMI asal Lampung tersebar di 26 negara tujuan, dengan Taiwan menjadi destinasi favorit, yakni 3.158 orang.
Sektor informal masih mendominasi pilihan para PMI dengan 14.762 orang atau 80,8 persen, sementara sektor formal hanya menyerap 9.592 orang atau sekitar 39,4 persen. Pekerjaan terbanyak tetap sebagai asisten rumah tangga.
Selama periode tersebut, tercatat 1.695 PMI asal Lampung mengajukan pengaduan ke BP2MI. Sepuluh kategori pengaduan terbanyak meliputi:
-
Ingin dipulangkan: 184 orang
-
Gagal berangkat: 165 orang
-
Gaji tidak dibayar: 123 orang
-
Putus komunikasi: 118 orang
-
Biaya penempatan melebihi ketentuan: 118 orang
-
Meninggal di negara tujuan: 107 orang
-
Pekerjaan tidak sesuai perjanjian kerja: 75 orang
-
Sakit atau rawat inap: 72 orang
-
Pemutusan hubungan kerja: 71 orang
-
Penipuan peluang kerja: 65 orang
Pengaduan
Dari total pengaduan yang masuk, 85,9 persen kasus telah berhasil diselesaikan. Sisanya sedang dalam proses penanganan, yakni:
-
Penugasan validator oleh pimpinan: 4,72%
-
Klarifikasi: 4,48%
-
Terima pengaduan: 3,3%
-
Penentuan unit kerja oleh pimpinan klarifikator: 1,12%
-
Penugasan klarifikator oleh pimpinan: 0,3%
-
Validasi akhir: 0,18%
Data ini menunjukkan tingginya animo warga Lampung untuk menjadi PMI, sekaligus menegaskan pentingnya perlindungan serta edukasi sebelum keberangkatan ke luar negeri.