Liwa (Lampost.co): Sejumlah sarana dan prasarana pasar milik pemerintah di wilayah Lampung Barat hingga saat ini masih banyak yang mengalami kerusakan. Kabid Pengelolaan dan Pengembangan Pasar pada Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Lampung Barat, Salaffudin mengatakan ada 10 pasar milik pemerintah.
“Dari 10 pasar itu, terdapat beberapa pasar sarana dan prasarananya banyak yang rusak. Hingga saat ini belum mendapat perhatian untuk perbaikan,” kata dia, Minggu 28 April 2024.
Menurutnya, ke-10 pasar pemerintah itu adalah Pasar Puramekar di Kecamatan Gedung Surian dan Pasar Pagar Dewa di Kecamatan Sukau. Selanjutnya, Pasar Seblat di Kecamatan Sukau, Pasar Liwa di Kecamatan Balik Bukit, dan Pasar Kenali di Kecamatan Belalau.
Kemudian, Pasar Giham di Kecamatan Sekincau, Pasar Bandar Betung di Kecamatan Sekincau, dan Pasar Pajar Bulan Kecamatan Way Tenong. Lalu, Pasar Simpangsari di Kecamatan Sumberjaya dan Pasar Purajaya di Kecamatan Kebun Tebu.
Salaffudin mengaku dari 10 pasar itu ada beberapa pasar yang telah mengalami kerusakan. Antara lain pada sarana umumnya terutama yaitu bagian los, kios, WC hingga musala.
“Pasar-pasar yang perlu renovasi itu antara lain Pasar Puramekar, karena terjadi kerusakan pada kios dan los. Kemudian WC dan tempat pembuangan sampah (TPS) juga mengalami kerusakan berat,” kata dia.
Menurutnya, sejumlah fasilitas di pasar tersebut telah mengalami kerusakan karena merupakan hasil pembangunan lama. Yaitu pembangunan pada tahun anggaran 2008-2009. “Sampai saat ini belum mendapat program pembangunan lagi,” kata dia.
Rusak Sedang hingga Berat
Selain Pasar Puramekar, kata dia, Pasar Kenali juga mengalami hal yang sama. Yaitu rusak berat pada los dan kantor pasar. Kemudian kondisi musala dan area parkir juga mengalami kerusakan sedang.
Lalu untuk kondisi pasar tradisional Liwa beberapa los dan tempat pembuangan sampah juga mengalami kerusakan. Pasar Sebelat di Kecamatan Sukau juga mengalami kerusakan yaitu pada WC dan pos keamanan.
Kemudian Pasar Pajar Bulan yang mengalami kerusakan yaitu ruko, kiosm dan los serta WC juga mengalami kerusakan. “Kami terus mengusulkan kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk mendapat perbaikan. Namun tahun ini belum ada anggaran untuk perbaikan pasar-pasar. Karena tahun ini fokus untuk pembangunan pasar tematik di Kecamatan Lumbok Seminung,” ujarnya.
Ia menambahkan di 2025 mendatang dana tugas pembantuan rencananya akan dialihkan ke DAK fisik reguler pasar.
“Karena itu, kami akan mengusulkan dan berharap melalui anggaran itu. Maka kondisi pasar-pasar yang kondisinya rusak itu bisa mendapat pengerjaan renovasi,” ujarnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.