Bandar Lampung (Lampost.co) — Sekolah di Lampung mulai melakukan persiapan pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). Pelaksanaan ANBK terlaksanakan serentak secara nasional untuk memetakan kualitas pendidikan seluruh wilayah.
Hal itu tersampaikan oleh Kepala Disdikbud Lampung, Thomas Amirico. Ia mengungkapkan, pihaknya telah menerbitkan edaran agar setiap kabupaten kota melakukan persiapan ANBK. Saat ini semua sekolah berbagai jenjang pendidikan sedang tahap simulasi.
Sebelum pelaksanaan ANBK pada jenjang SMA/SMK sederajat akan lebih dulu melakukan sinkronisasi pada 1-3 Agustus 2025. Sementara pelaksanaan sesungguhnya terlaksanakan pada 4-7 Agustus 2025. Khusus untuk asesmen nasional pada paket C atau kesetaraan terlaksanakan pada 9-10 Agustus.
“Saat sedang dalam persiapan, sudah melakukan simulasi sesuai jadwal dari Kemendikdasmen,” katanya, Rabu, 23 Juli 2025.
Kemudian ia menjelaskan, hasil ANBK tergunakan oleh Kemendikdasmen untuk pemetaan mutu pendidikan. Penilaian itu akan menjadi bahan evaluasi dalam penyusunan kurikulum yang menyesuaikan dengan kebutuhan.
“ANBK ini menilai menilai partisipasi sekolah, kemampuan literasi dan numerik siswa, inklusivitas sekolah. Hingga penyerapan lulusan khusus SMK,” katanya.
Agustus
Sementara Kabid Dikdas Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi Syukri menambahkan. Ia menyampaikan, pada jenjang SMP sederajat, baru akan melakukan sinkronisasi pada 22-24 Agustus 2025. Pelaksana ANBK baru akan tergelar pada 25-28 Agustus dan khusus paket B akan mulai pada 30-31 Agustus 2025.
“Untuk jenjang pendidikan SD sederajat akan terlaksanakan melalui 2 tahap,” jelasnya.
Kemudian sinkronisasi AN SD tahap I terlaksanakan pada 19-21 September 2025. Sementara AN digelar pada 22-25 September dan khusus paket A pada 27-28 September 2025.
Selanjutnya sinkronisasi AN SD tahap II pada 26-28 September 2025. Pelaksanaan AN SD tahap II mulai 29 September – 2 Oktober 2025. Khusus untuk AN paket A tergelar pada 4-5 Oktober 2025.
Kemudian Mulyadi menjelaskan, asesmen tidak terikuti oleh seluruh peserta didik. Hanya 30 siswa setiap tingkat kelas yang terpilih langsung oleh kementerian. Tidak hanya siswa dewan guru dan kepala sekolah akan mengikuti asesmen nasional tersebut.
“Kalau peserta asesmen dari SD berasal dari kelas 4-6. Sedangkan SMP berasal dari kelas 11-12,” terangnya.