Bandar Lampung (Lampost.co) — Seorang sipir Lembaga Pemasyarakatan (LP) Rajabasa bernama Dhawank Delvi viral karena kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial. Bahkan diketahui saat ini Ia sedang membangun sebuah fasilitas kesehatan.
Atas viralnya aksi sipir pamer harta itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Ham Asasi Manusia (Kemenkumham) Lampung, Sorta Delima Lumban Tobing mengambil langkah cepat dengan memberikan sanksi. “Sudah kami berikan sanksi berupa pemindahan tugas dari lapas ke kantor wilayah untuk pembinaan,” kata dia, Kamis, 27 April 2023.
Sorta juga membantah beberapa pemberitaan yang beredar, salah satunya yakni bisnis tersembunyi yang dilakukan Dhawank di dalam LP Kelas 1 Bandar Lampung. “Jadi kalau untuk fasilitas kesehatan atau klinik itu punya mertuanya, kalau bisnis catering yang seperti diberitakan itu tidak benar, yang ada hanya kantin, dan itu juga bukan dikelola oleh pribadi dikelola oleh lapas itu. Hanya ada lelang yang memang dilakukan setiap tahunnya bagi para anggota koperasi di lapas,” kata dia.
Sorta mengatakan selain penghasilan dari gaji bulanan sebagai ASN Kemenkumham, Dhawank juga memiliki bisnis kios pakan dan kandang burung kicau. “Kalau Dhawank merupakan seorang pegawai negeri golongan III A dengan penghasilan take home pay Rp8 juta, ada juga dia tempat untuk kontes burung kicau yang sudah jalan lebih dari 10 tahun,” kata dia.
Sorta mengatakan tindakan Dhawank pamer kekayaan di media sosial hanya iseng-iseng saja. Tidak ada maksud dan tujuan lainnya. “Ya itu kan kalau anak muda dikit-dikit posting, dikit-dikit posting. Padahal sebenarnya itu berbahaya,” kata dia.
Kesal Hidupnya Disoroti Netizen
Sementara itu Dhawank Delvi mengaku kesal, karena kehidupan pribadinya menjadi sorotan. “Iya saya pribadi sempat sedikit kesal, tapi kesalahan saya pribadi,” kata dia saat ditemui wartawan di Kantor Kanwil Kemenkumham Lampung, Kamis, 27 April 2023.
Dhawank mengatakan meski kesal, ia tetap mengaku salah dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang terjadi. “Saya pribadi dan istri mohon maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi, terutama mencoreng nama baik Iinstansi Kemenkumham. Saya siap menerima konsekuensinya,” kata dia.
Selanjutnya mengenai tuduhan bisnis ketering tersembunyi yang dijalankannya di dalam LP, Dhawank membantah. Ia mengaku di dalam LP hanya ada koperasi yang dikelola secara bergantian dengan sistem lelang. “Terkait umrah kelas bisnis, itu upgrade kelas saja sebesar Rp3 juta karena ada promo di Jakarta dan ada tabungan sama istri. Motor Harley Davidson itu juga bukan punya saya,” ujar dia.
Deni Zulniyadi