Gunungsugih (Lampost.co)–Perum Bulog Subdivre Lampung Tengah memastikan stok beras relatif aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ia menyatakan cadangan beras saat ini sebanyak 6.671 ton.
“Cadangan beras kita ada di gudang Ganjaragung dan Gedung Dalam, Lampung Timur,” kata Kepala Bulog Subdivre Lampung Tengah, Tri Novianti, Sabtu, 20 Juli 2024.
Di Ganjaragung ada 3.991 ton, sementara di Gedung Dalam itu ada 2.680 ton beras.
Ia menjelaskan cadangan beras tersebut nantinya masih akan bertambah mengingat Bulog Lampung Tengah mendapat kiriman beras dari Bulog Lampung.
Beras kiriman tersebut juga untuk bantuan pangan alokasi Agustus, Oktober, dan Desember.
“Stok tersebut akan ada penambahan karena kita akan menerima stok jenis luar negeri atau impor. Kita juga masih ada penyaluran bantuan pangan di bulan Agustus, Oktober dan Desember 2024,” ujarnya.
Per 1 Juni 2024, pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium yang sebelumnya Rp10.900 menjadi Rp12.500.
Sementara beras premium dari harga Rp13.500 menjadi Rp14.900.
“Dari Bulog juga menaikkan harga tebus beras SPHP, tadinya per kilogram, Rp9.950 per 1 Mei 2024 ini menjadi Rp11.000 dan RPK menjual Rp12.500,” jelasnya.
Kendati demikian, kenaikan tersebut tidak terlalu berdampak terhadap harga dan menyebabkan kelangkaan beras di pasaran. Sebab, kenaikan ini berbarengan dengan panen para petani.
“Itu tadi kenaikan ini karena berbarengan dengan para petani yang sedang panen. Di sini juga harga beras masih stabil, tidak ada kenaikan yang signifikan,” kata dia.