Bandar Lampung (Lampost.co)– Perayaan Imlek 2024 yang jaraknya berdekatan dengan masa Pemilu 2024 menjadikan moment Imlek tahun ini sebagai wadah merekatkan masyarakat untuk saling menghargai. Hal tersebut membuat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Lampung memilih untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2024 dengan sederhana.
Ketua PSMTI Lampung, Christian Chandra mengungkapkan untuk menjaga situasi tetap kondusif dengan tidak mengumpulkan banyak orang menjelang Pemilu 2024 yang dilakukan pada 14 Februari 2024. Maka konsep door to door adalah cara yang dipilih untuk mengajak masyarakat berpartisipasi.
Selain itu, perayaan secara door to door menurutnya juga sekaligus membantu warga Tionghoa lain agar turut merasakan perayaan Imlek. Sebab masih banyak juga warga Tionghoa yang hanya merayakan Imlek di rumah.
“Kami lebih bergerak dengan cara door to door, menemui orang-orang yang merayakan Imlek di rumah saja. Sehingga mereka juga bisa merasakan perayaan Imlek,” ujarnya, Rabu, 7 Februari 2024.
Menurutnya momentum Cap Gomeh tentu tidak bisa dilepaskan dari perayaan Imlek. Chandra mengatakan 14 hari setelah perayaan Imlek, pihaknya merencanakan akan ada parade kolaborasi antara budaya Tionghoa dan lokal.
Ia mengatakan hal ini didasarkan atas usulan beberapa temannya untuk mengadakan festival barongsai. Berbeda seperti barongsai pada umumnya, barongsai kali ini menurutnya akan dikolaborasikan bersama kesenian lokal
Bentuk kolaborasi budaya tradisional ini menurutnya sebagai salah satu upaya untuk membaurkan masyarakat di tengah gejolak politik yang terjadi saat Pemilu.
“Itu sebagai wujud berbaurnya masyarakat Tionghoa. Sehingga warga Tionghoa tidak nampak eksklusif dan berbaur dengan masyarakat umum lainnya dan membawa perdamaian,” ujarnya.
Chandra mengatakan bahwa dalam rangka memeriahkan moment Imlek tahun ini, pihaknya juga telah menghiasi beberapa titik lokasi di Bandar Lampung dengan memasang lampion. Salah satunya di tugu Bandar Lampung.
Dengan demikian, menurutnya perayaan Imlek bukan hanya menjadi bagian dari tradisi budaya Tionghoa, tetapi juga menjadi momen penting dalam menyatukan masyarakat di tengah-tengah dinamika politik yang sedang berlangsung.
“Mudah-mudahan tahun baru imlek ini memberikan kebaikan bagi kita semua,” kata dia.
Sementara Sekretaris PSMTI Lampung Steven Cheng menyebut pentingnya menjaga kerukunan.
“PSMTI mengimbau dan mendukung toleransi antarumat beragama agar perayaan Isra Miraj dan Imlek berjalan aman dan kondusif,” ujarnya.
Adi Sunaryo