Kotaagung (Lampost.co) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tanggamus sejak Senin siang hingga Selasa pagi, 29 Juli 2025, memicu bencana banjir dan tanah longsor. Peristiwa terjadi di sejumlah kecamatan.
Dampaknya meluas, merendam puluhan rumah warga, fasilitas pendidikan, lahan pertanian, serta akses jalan penghubung antarpekon. Berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, banjir dan longsor terjadi di lima kecamatan.
Kecamatan tersebut yakni:
1. Kotaagung Barat di Pekon Negara Batin
2. Wonosobo di Pekon Soponyono dan Pekon Wonosobo
3. Semaka di Pekon Srikuncoro, Pekon Sripurnomo, dan Pekon Sudimoro
4. Kelumbayan di Pekon Susuk, Pekon Penyandingan, dan Pekon Negeri Kelumbayan
5. Bandar Negeri Semuong (BNS) di Pekon Rajabasa, Gunung Doh, Banding, dan Atar Lebar (lokasi longsor)
Pendataan
Kabid Pencegahan BPBD Tanggamus, Hendarman Wahid, menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendataan dan penanganan darurat di lokasi terdampak. “Petugas gabungan juga telah terjun untuk membantu evakuasi warga dan distribusi logistik,” katanya.
Sementara itu, sebuah foto dari lokasi terdampak tepatnya dari Pekon Soponyono, Kecamatan Wonosobo, memperlihatkan betapa parahnya kondisi banjir. Tampak warga, termasuk orang tua dan anak-anak, harus menerobos genangan air setinggi dada yang memenuhi jalan-jalan desa.
Air berwarna cokelat pekat menandakan arus banjir yang membawa material lumpur dari daerah hulu. Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, namun sejumlah warga mengalami kerugian materil akibat rumah dan sawah mereka terendam air.
Pemerintah daerah bersama BPBD dan TNI-Polri terus mengupayakan penanganan cepat serta menyediakan tempat pengungsian sementara.
Caption : Sebuah foto yang diambil dari lokasi terdampak tepatnya dari Pekon Soponyono, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus. (Dok Warga)