Kotaagung (Lampost.co) – Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) sepanjang 4,5 meter berdiameter tubuh 60 cm berhasil tertangkap di Sungai Way Semaka, Pekon Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, pada Kamis malam, 3 Juli 2025.
Kapolsek Semaka, AKP Sutarto, mengatakan buaya tersebut tertangkap melalui upaya penjeratan oleh petugas bersama aparat pekon dan unsur Forkopimcam. Pihaknya telah menyerahkan predator itu kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung. Selanjutnya petugas membawa buaya itu ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) di Rajabasa, Bandar Lampung.
“Penjeratan kemarin sore dan buaya berhasil ditangkap sekitar pukul 20.00 WIB. Hari ini langsung evakuasi ke PPS BKSDA Lampung,” ujarnya, Jumat, 4 Juli 2025. Kapolsek mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Way Semaka untuk lebih waspada dan tidak beraktivitas di dekat aliran sungai demi keselamatan bersama. “Kami minta warga berhati-hati dan menghindari bantaran sungai agar tidak terjadi hal-hal berbahaya,” imbaunya.
Sementara itu, Yulizar dari tim BKSDA Lampung Bengkulu menjelaskan bahwa penangkapan buaya dengan memasang jerat di tiga titik sejak pukul 14.00 hingga 15.00 WIB. Hanya lima jam setelah pemasangan terakhir, buaya tersebut berhasil tertangkap.
“Jenis buaya yang tertangkap adalah buaya muara jantan, dengan panjang sekitar 4,5 meter dan berdiameter tubuh 60 cm. Umpannya adalah bebek hidup, menggunakan jerat kolong dengan tali tambang,” jelasnya.
Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari peristiwa tragis yang terjadi beberapa hari sebelumnya, saat seorang warga lansia terserang buaya saat mandi di sungai.
Tewas
Korban bernama Wasim (80), warga RT 02 RW 01 Pekon Sripurnomo, tewas terserang buaya saat mandi di aliran Sungai Way Semaka pada Senin siang, 30 Juni 2025. Penemuan jasadnya sekitar pukul 13.00 WIB, satu jam setelah kejadian, ketika buaya muncul dengan membawa tubuh korban di mulutnya.
Warga yang melihat kejadian itu langsung berupaya menyelamatkan korban, hingga buaya melepaskan jasad yang telah meninggal dunia. Penangkapan predator tersebut menjadi langkah penting untuk mengantisipasi terulangnya serangan serupa dan memastikan keamanan warga sekitar bantaran sungai.