Kotaagung (Lampost.co) — Mitigasi bencana jadi salah satu upaya pemerintah Kabupaten Tanggamus melakukan normalisasi dan pembuatan tanggul pada sejumlah sungai.
Adapun langkah tersebut guna mengantisipasi bencana pada beberapa daerah yang rawan banjir. Upaya ini telah pihaknya lakukan sejak awal tahun 2024 lalu.
Kabid kesiapsiagaan BPBD Tanggamus, Hendarman Wahid, mengatakan normalisasi dan pembuatan tanggul sungai merupakan salah satu langkah mitigasi bencana.
Sebab, kata dia, banjir yang terjadi Kabupaten Tanggamus akibat luapan air sungai saat hujan deras.
“Saat ini yang telah selesai yaitu Kecamatan Pematangsawa, Semaka, Wonosobo, Kotaagung Barat, dan Cukuh Balak,” kata dia, Senin, 26 Februari 2024.
Ia menuturkan, normalisasi aliran sungai dan tanggul merupakan daerah yang sebelumnya terjadi banjir dan longsor pada 30 November 2023 lalu.
Sebab sungai tersebut telah mengalami pendangkalan akibat tumpukan material banjir dan longsor.
“Ada tiga sungai Kecamatan Pematangsawa yang telah normalisasi dan tanggul darurat yaitu, sungai Way Baturaja, Pekon Betung sepanjang 800 Meter, sedangkan Pekon Tanjungan yaitu, sungai Way Kedatuan sepanjang 700 meter dan sungai Way Bernai sepanjang 1250 meter,” ujarnya.
Kemudian, untuk tujuh lokasi sungai lainnya berada Kecamatan Semaka yakni, sungai Way Tulung Hiddil di Pekon Karang Anyar sepanjang 300 meter.
Kemudian sungai Way Tebing di Pekon Sukaraja sepanjang 800 meter, sungai Way Tebing di Pekon Sukajaya sepanjang 1000 meter, sungai Way Kacapura, Way Tulung, Way Ligoh, Way Tulung Mangkudu sepanjang 700 meter.
Selanjutnya, sungai Way Sedayu di Pekon Sedayu sepanjang 200 meter, sungai Way Sipo Pekon Kacapura sepanjang 800 meter, sungai Way Mano, Way Dako, dan Way Binjai Pekon Padawaras sepanjang 900 meter.
Sedangkan Kecamatan Cukuh Balak yaitu jalur Sungai Way Pertiwi, Pekon Tanjungjati, Tanjungraja, dan Pekon Gedung.
“Untuk Kecamatan Kotaagung Barat, dan Wonosobo yaitu jalur sungai Way Belu di Pekon Bandar Kejadian dan Banjar Masin,” tandasnya.