Kotaagung (Lampost.co)–Warga Pekon Sukamara, Kecamatan Bulok, Tanggamus, gempar atas kabar duka meninggalnya seorang remaja di lingkungan salah satu SMA negeri daerah setempat, Rabu pagi, 14 Mei 2025.
Penemuan remaja berusia 17 tahun tersebut dalam kondisi tidak bernyawa di salah satu sudut area sekolah. Petugas dari Polsek Pugung dan Tim Inafis Satreskrim Polres Tanggamus segera mendatangi lokasi untuk identifikasi.
Menurut Kapolsek Pugung, Ipda Alfiyan Almasruri Ali, pihaknya menerima laporan dari warga pada pagi hari dan langsung menurunkan tim ke lokasi. “Petugas tiba sekitar pukul 10.00 WIB untuk memastikan situasi dan melakukan identifikasi,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi, petugas menemukan barang pribadi milik korban serta tanda-tanda fisik yang mengarah pada dugaan kuat bahwa korban mengalami tekanan emosional.
Kapolsek menjelaskan, pihak keluarga sebelumnya sempat kehilangan kontak dengan korban sejak Selasa pagi. Sejak itu, keluarga melakukan pencarian hingga akhirnya remaja tersebut keesokan harinya dalam kondisi tragis.
Pemeriksaan medis dari tim Puskesmas Bulok menyimpulkan bahwa tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Setelah melalui proses identifikasi, keluarga menyatakan tidak ingin autopsi dan menerima jenazah untuk pemakaman di TPU setempat pada hari yang sama.
Perubahan Sikap
Kapolsek menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan mental anak dan remaja. “Kami mengajak para orang tua untuk membuka ruang komunikasi yang lebih sehat dan terbuka dengan anak-anak. Perubahan sikap atau ekspresi emosional perlu perhatian sedini mungkin,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang atau tenaga medis jika melihat indikasi gangguan psikologis pada orang terdekat.
“Peristiwa ini menjadi pelajaran penting. Kesehatan mental remaja adalah hal yang sangat serius dan perlu perhatian bersama. Kami turut berduka cita, semoga keluarga diberikan kekuatan,” tutupnya.