Menggala (Lampost.co) — Kisruh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Muhammad Lukman Edi meluas hingga ke daerah.
DPP PKB telah melaporkan Muhammad Edi Lukman ke Bareskrim Polri. Di Lampung, DPC PKB Tulangbawang dan Lampung Tengah juga melaporkan Lukman Edi ke Mapolres setempat atas dugaan pernyataan bohong.
Kuasa Hukum DPC PKB Tulangbawang, Tri Yatmoko, mengatakan laporan itu karena mereka menduga eks Sekjen PKB itu melakukan pencemaran nama baik. Mereka menilai Lukman Edi memberikan informasi sesat.
Baca juga: Tetap di Jalur Politik, 4.444 Anak Yatim-Piatu Doakan PKB
“Kami DPC PKB Tulangbawang melaporkan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik oleh MLE,” ujar Yatmoko, Selasa, 6 Agustus 2024.
Ia mengaku, laporan tersebut serentak oleh pengurus DPC PKB se-Indonesia. Yatmoko menilai, ucapan eks Sekjen PKB itu sangat berdampak buruk terhadap internal partai. “Statmen MLE itu sangat merugikan khususnya ketua umum dan umumnya PKB,” kata dia.
Tri Yatmoko berharap, aparat kepolisian dapat menindaklanjuti laporan tersebut agar hal serupa tidak kembali terulang. “Kami serahkan proses penyelidikan lebih lanjut ke aparat kepolisian,” ujar Yatmoko.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Lampung Tengah, dr Ardito Wijaya pihaknya menyampaikan laporan keberatan atas pernyataan Lukman Edy. Terkait ketidak transparasi pengelolaan pembiayaan pendanaan di PKB.
Sebagai pengurus partai, ia mengaku telah menjalankan dan mengelola anggaran yang ada dengan baik. Selain itu juga selalu ada evakuasi oleh DPW PKB Lampung.
“Ketua partai dan pengurus partai, tidak bisa menjalankan anggaran tanpa ada tanda tangan ketua dan bendahara. Semua sudah kami sampaikan ke internal,” kata dia.
Selanjutnya, laporan ini atas dasar inisiatif dan bukan karena perintah dari partai. Selain itu para kader PKB Lamteng mendukung langkah pelaporan ini. “Laporan ini merupakan inisiatif dari kami yang ada di Kabupaten Lampung Tengah. Para kader semua paham dan mengerti bagaimana pengelolaan yang ada, kader kami tidak merasa keberatan,” kata dia.