Bandar Lampung (Lampost.co) — Kasus korupsi yang kembali menimpa kepala daerah di Lampung memunculkan gelombang kekecewaan dari masyarakat.
Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, meninggalkan luka baru bagi warga yang merasa reputasi daerahnya terus tercoreng.
Salah satu warga Lampung, Siti (37) mengungkapkan rasa kecewanya karena kasus serupa kembali terjadi di Lampung Tengah. Terlebih masa jabatan sang bupati terbilang masih sangat singkat.
“Tentunya kecewa ya sebagai masyarakat Lampung, karena lagi-lagi Lampung tercoreng. Ada kepala daerah yang berurusan dengan KPK, padahal masa jabatannya juga masih baru. Ini sudah kedua kalinya bupati Lampung Tengah ditangkap OTT. Sebenarnya ada apa sih di Lampung Tengah?” ujarnya dengan nada geram.
Potensi Besar
Siti juga mempertanyakan potensi besar Lampung Tengah sebagai kabupaten terluas di Provinsi Lampung.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, seharusnya daerah tersebut menjadi contoh pembangunan. Bukan justru menjadi sorotan karena kasus korupsi berulang.
“Lampung Tengah ini luas dan kaya potensi SDA, tapi kok malah dua kali bupatinya kena OTT. Ini jadi tanda tanya besar. Harusnya potensi itu digunakan untuk rakyat, bukan jadi peluang korupsi,” tambahnya.
Menurutnya, persoalan di Lampung Tengah tidak hanya terletak pada pemimpinnya. Tetapi juga menyangkut sistem dan kualitas sumber daya manusia di pemerintahan daerah yang perlu dibenahi secara menyeluruh.
“Yang harus diperbaiki bukan cuma kepala daerahnya, tapi seluruh SDM di Lampung Tengah. Perlu pembenahan besar-besaran agar kasus seperti ini tidak terus terulang,” jelasnya.
Meski demikian, ia berharap kasus ini dapat menjadi peringatan keras bagi kepala daerah lain di Provinsi Lampung agar lebih berhati-hati dan berorientasi pada kepentingan publik.
“Harapannya, kejadian ini jadi shock therapy untuk semua kepala daerah. Supaya benar-benar berpihak kepada rakyat dan tidak menyalahgunakan jabatan,” katanya.








