Kotabumi (Lampost.co): Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kotabumi dan sekitarnya tak memiliki stok BBM jenis pertalite. Warga setempat mengeluh, stok pertalite kosong, Jumat, 5 April 2024, menjelang arus mudik Lebaran 1445 Hijriah.
Informasi yang Lampost.co kumpulkan di lapangan, dalam beberapa pekan belakang ketersediaan BBM, khsususnya pertalite kosong di sejumlah SPBU, mulai dari Jalan Soekarno Hatta. SPBU di bilangan Jalan Alamsyah Ratu Perwira Negara sampai ke Taruko Kotabumi dan sekitarnya juga mengalami hal serupa.
Padahal BBM jenis pertalite masyarakat butuhkan karena harganya relatif terjangkau. Sementara itu, di tingkat pedagang eceran atau kios, stoknya selalu tersedia. Bahkan berlebih, sehingga menjadi pertanyaan di masyarakat.
Tien warga Kotabumi mengeluhkan kelangkaan pertalite. Menurutnya masyarakat saat ini membutuhkan BBM jenis pertalite.
“Apalagi dalam suasana bulan puasa saat ini. Aktivitas warga lagi ramai-ramainya. Apalagi, saat ini mau memasuki Lebaran Idulfitri,” kata Tien, Jumat, 5 April 2024.
Menurutnya, saat ini memiliki mobilitas masyarakat tinggi. Seperti mencari nafkah atau aktivitas sosial lainnya untuk kesiapan menyambut Hari Raya Idulfitri.
“Inikan sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Kalau membeli di atasnya (jenis BBM) macam pertamax itu sudah pasti mahal. Sementara keperluan banyak dan penghasilan warga pas-pasan, bahkan kurang,” katanya.
Dia berharap kepada pemerintah, khusunya instansi terkait dapat menindaklanjuti kelangkaan BBM jenis pertalite di Kotabumi dan sekitarnya.
“Apalagi kalau solar bang, itu tidak seperti pertalite. Walaupun susah, tapi masih sering ada di SPBU. Tapi solar hanya di waktu-waktu tertentu, seperti tengah malam. Bila sore atau pagi, beberapa jam saja langsung habis,” timpal warga lainnya, Iwan.
Tera Alat Cor SPBU
Sementara itu, Dinas Perdagangan Lampung Utara mengaku sebelumnya telah melaksanakan pemeriksaan terhadap alat cor di sejumlah SPBU di Lampung Utara. Dengan menggandeng pihak kepolisian setempat, pemeriksaan tera ukur di SPBU.
“Kita telah melaksanakan tera, untuk mengukur ketetapan liter setiap pembelian masyarakat. Itu kita lakukan bersama kepolisian. Untuk memastikan pembelian sesuai takarannya,” kata Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara, Hendri.
Menyoal keluhan kelangkaan pertalite dari masyarakat, Hendri berujar akan menggandeng pihak berwenang untuk melaksanakan pengawasan.
“Sebab, itu wewenangnya ada di kepolisian. Termasuk bila ditemukan adanya aksi pengecoran dan tidak tepat guna dan sasaran lainnya. Kita hanya sekadar menerima laporan. Dan itu akan kita teruskan kepada pihak berwenang lainnya,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.