Liwa (Lampost.co) – Polsek Sekincau bersama Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Sekincau melakukan langkah antisipatif. Hal itu untuk menghadapi meningkatnya aktivitas Harimau Sumatra di kawasan hutan.
Kegiatan dengan memasang banner peringatan, kamera trap, dan memberikan sosialisasi langsung kepada warga.
Pemasangan Banner dan Kamera Trap
Tim gabungan memasang banner di Talang Madinah, Pemangku Fila Atas, Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat. Lokasi tersebut karena sering terlihat tanda keberadaan satwa buas.
Beberapa titik terpetakan dengan koordinat UTM, di antaranya Talang (0421027.9434833), TKP (0421227.9434665), kamera trap 1 (0421266.9434769), dan kamera trap 2 (0421105.9434804).
Kapolsek Sekincau, AKP Arnis Daili, menjelaskan pemasangan banner dan kamera trap untuk memantau pergerakan satwa. Termasuk mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati.
“Kami ingin warga selalu waspada ketika beraktivitas di sekitar kawasan hutan. Banner ini sebagai pengingat, dan kamera trap membantu memantau keberadaan satwa liar,” ujar Arnis.
Himbauan untuk Masyarakat Sekitar Hutan
Pihak kepolisian dan TNBBS juga mengingatkan masyarakat agar tidak berburu satwa. Selain itu, menjaga jarak aman jika bertemu harimau, serta segera melapor jika melihat jejak keberadaan satwa.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas. Kami harap warga tidak melakukan aktivitas berisiko, terutama di jalur yang rawan perjumpaan harimau,” ujarnya.
Deretan Kasus Serangan Harimau di Lampung Barat
Langkah preventif itu setelah rentetan insiden serangan harimau menimpa warga sekitar TNBBS.
- Pada 5 September 2025, seorang petani bernama Amir (40) asal Kalianda menjadi korban serangan harimau saat pulang bersama anaknya di kawasan TNBBS Sekincau. Amir mengalami luka cakaran di kepala dan punggung. Namun, selamat setelah anaknya berteriak hingga membuat harimau pergi. Ia mendapat puluhan jahitan di Puskesmas Sekincau.
- Sebelumnya, awal Agustus 2025, Ujang Syamsudin (35) warga Pekon Suoh, tewas terkena serangan harimau saat berada di kebunnya di wilayah TNBBS.
- Juli 2025, warga asal Jawa Tengah, Misri, yang berkebun di Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak. Dia meninggal akibat serangan harimau di lokasi berbatasan dengan kawasan TNBBS.
Atas rentetan kejadian itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) SKW III Lampung menempatkan kandang perangkap di beberapa titik strategis untuk mengurangi risiko konflik satwa dan manusia.
Kolaborasi Polsek Sekincau, TNBBS, dan BKSDA, bisa mampu meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga kelestarian Harimau Sumatera sekaligus memastikan keselamatan masyarakat.








