Jakarta (lampost.co)–Anak polisi korban penembakan saat menggerebek sabung ayam di Way Kanan, tersedu-sedu saat mengadukan kasus tersebut ke pengacara kondang Hotman Paris.
“Bapak saya mendapat perintah pihak polres untuk membubarkan sabung ayam. Bapak saya memang paling depan. Saat keluar, bapak saya langsung kena tembak,” ucap Sabila sambil menangis di hadapan Hotman di Kelapa Gading, Selasa, 25 Maret 2025.
Ia mengisahkan sudah satu tahun tidak bertemu dengan sang ayah sebelum akhirnya bertemu dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Ia berharap ayahnya akan mendapat keadilan dan tidak peduli terhadap fitnah kepada ayahnya pasca kejadian tersebut.
“Saya mau keadilan yang seadil-adilnya untuk ayah saya. Beliau sudah meninggal masih kena fitnah, soal setoran apapun itu, saya tidak peduli. Saya hanya mau keadilan untuk ayah saya,” lanjut Sabila.
Sebut Keanehan
Menanggapi hal tersebut, Hotman menilai ada keanehan dalam kasus tersebut. “Jadi ada keanehan, nunggu sembilan hari menetapkan tersangka untuk pelaku yang sudah mengaku. Korbannya ada dan sudah sangat viral. Kenapa harus nunggu sembilan hari,” ucap Hotman.
Tiga korban meninggak yakni AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.
Ada dua oknum TNI yang diduga menembak tiga polisi itu. Mereka ialah Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Bantin kepada Dandim 0427/WK Letkol Inf Aan Fitriadi.
Keduanya saat ini sudah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Darat di Mako Kodim 0427/WK. Sementara itu, ada pula keterlibatan seorang warga sipil atas nama Zulkarnain, 71, yang juga telah ditangkap.