Bandar Lampung (Lampost.co)–Beragam kemudahan disiapkan Bank Syariah Indonesia (BSI) bagi para jemaah calon haji (JCH) Lampung yang akan beribadah ke Tanah Suci. Seperti membuka tempat penukaran uang di Tanah Suci dengan menjalin kerja sama Bank Al-Rajhi, salah satu bank terbesar di Arab Saudi. Bentuknya membuka ATM yang bisa melakukan penukaran uang.
Retail and Transaction Business Manager BSI Bandar Lampung, Beni Sangjaya, mengatakan setiap jemaah calon haji yang melakukan pelunasan ongkos haji di BSI akan mendapatkan kartu ATM jenis VISA yang memungkinkan nasabah dapat melakukan transaksi di luar negeri.
“BSI sudah bekerja sama dengan Bank Al-Rajhi, yang merupakan bank terbesar di Arab Saudi. Dari kerja sama ini jemaah bisa mengambil uang di sana melalui ATM, kami tidak hanya melayani nasabah di di Indonesia saja, tapi ketika jemaah berada di Arab Saudi juga mendapat layanan,” ujar Beni, Kamis, 25 Mei 2023.
Beni mengungkapkan dari total sekitar 7.050 jemaah haji di Lampung, 6.700 di antaranya menggunakan layanan BSI dalam melakukan transaksi pelunasan ibadah haji. Sementara untuk nasional, jumlah jemaah calon haji yang menggunakan layanan BSI berjumlah sekira 85 persen dari total keseluruhan.
“Kami berfokus pada layanan finansial karena keberangkatan haji ini banyak yang terlibat. Sejauh ini dalam segi pelayanan, kami berusaha memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Beny menjelaskan dalam menjaga kepercayaan nasabah terhadap BSI, segala bentuk transaksi yang dilakukan haruslah berlandaskan prinsip syariah, termasuk aktivitas jual beli, investasi, serta penyaluran dana. Semua layanan haruslah menjunjung tinggi prinsip keuangan syariah.
“Harus dipastikan betul segala bentuk transaksi, termasuk di dalamnya aktivitas transaksi dan penyaluran dana itu harus berlandaskan prinsip syariah,” katanya.
Dia juga mengimbau generasi muda mulai mempersiapkan sedari dini dalam persiapan keberangkatan haji. Pasalnya, menurut Beny, perencanaan yang matang sejak dini, penting untuk dilakukan mengingat masa tunggu dalam ibadah haji yang terbilang lama.
“Kami persiapkan haji itu bukan untuk berangkat tahun ini juga, melainkan beberapa tahun ke depan, jadi itu harus dipersiapkan dari sekarang,” katanya.(*)