PANARAGAN (Lampost.co) — Tubaba Internasional Bambu Festival 2020 akan menjadi kegiatan percontohan di Lampung. Kegiatan ini dinilai selain memikat wisatawan juga bisa meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Lampung.
Menurut Nunik sebutan akrab wakil gubernur, kegiatan Tubaba Internasional Bambu Festival merupakan kegiatan yang positif dan perlu dicontoh dan dikembangkan di Lampung. Mengingat kata dia, kegiatan ini selain mengingatkan kembali masyarakat tentang pemanfaatan tanaman bambu juga sekaligus bertujuan membangun mental sepiritual dan sumberdaya manusia.
Dia menilai selain mengajak masyarakat mengembangkan tanaman bambu, kegiatan festival tersebut juga dinilai bisa meningkatkan indek kebahagiaan masyarakat. Mengingat kata dia, berdasarkan hasil survei indek kebahagiaan masyarakat Lampung masih rendah dan dibutuhkan langkah-langkah positif seperti yang dilakukan bupati Umar Ahmad.
Dia juga menilai keberhasilan pemimpin daerah dalam memimpin wilayah bukan hanya dinilai dari terwujudnya pembangunan infrastruktur fisik. Namun, juga dibutuhkan pembangunan mental sepiritual dan sumberdaya manusia. “Festival ini sangat bagus, pemprov akan memberikan dukungan terus kepada Tubaba agar kabupaten ini menjadi salahsatu kabupaten tujuan dan dicontoh kabupaten lain,” ungkapnya.
Bupati Tubaba Umar Ahmad mengaku bangga Tubaba ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggara Tubaba Internasional Bambu Festival 2020. Kegiatan tersebut kata dia, bekerjamasa dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pemerintah provinsi Lampung. Kegiatan ini melibatkan berbagai kompenen yakni seniman, arsitek, akademisi, dan seluruh praktisi bambu termasuk masyarakat lokal.
“Bambu adalah bagian penting dari sebuah ekologi budaya. Saat kini kita sudi melihat serta menengok bambu, itu berarti kita membuka sebuah kesempatan untuk menikmati kehidupan yang makin berkualitas di masa depan,” kata dia
Dia berharap kegiatan tersebut akan bermanfaat yang tak hanya bagi masyarakat lokal Tubaba, namun juga bagi perkembangan kebudayaan secara nasional dan internasional. “Dalam kegiatan fesrtival ini, kita tetap mengedepankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Festival yang melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Provinsi Lampung tersebut digelar selama tiga hari mulai tanggal 6-8 Nopember 2020. Dalam kegiatan tersebut digelar berbagai evant yakni pameran kreatifitas bambu, talkshow, work shop, dan pentas musik bambu.
Semua kegiatan tersebut menonjolkan pemanfaatan bambu. Salah satu kreasi yang ditonjolkan adalah bubu salahsatu alat tangkap ikan tradisional yang masih digunakan nelayan tradisional di kabupaten setempat.
Pembukaan kegiatan festival tersebut selain dihadiri wakil gubernur dan bupati tubaba, juga dihadiri perwakilan kementerian pendidikan dan kebudayaan, anggota Forkopimda, wakil bupati, sekdakab, tokoh masyarakat, serta seluruh pejabat dipemkab setempat.
Winarko