PANARAGAN (Lampost.co) — Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad meminta seluruh pejabat dan ASN di semua tingkatan untuk bergerak menyukseskan semua program pembangunan sebelum masa jabatannya berakhir pertengahan 2022
Bahkan, secara tegas bupati mengatakan akan mencopot pejabat yang dinilainya tidak disiplin serta tidak menjalankan tupoksi dengan baik dan benar.
“Sisa masa jabatan saya dengan Pak Fauzi Hasan akan berakhir pertengahan 2022. Saya meminta semua program pembangunan yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan masyarakat,” ungkap bupati saat melantik Sekretaris Kabupaten Novriwan Jaya dan ratusan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkup pemkab setempat, Kamis, 7 Januari 2022.
Untuk mengakhiri jabatan, kata dia, dirinya akan menuntaskan semua pembangunan yang dijanjikan kepada masyarakat. Selain pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan juga dilakukan secara prioritas di semua sektor mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, pertanian dan perkebunan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan SDM. “Harapan saya ke depan Tubaba benar-benar menjadi daerah tujuan. Untuk mempersiapkan ini kita harus bergerak dengan kerja nyata,” ungkapnya.
Dalam menggerakan pembangunan, kata bupati, pejabat dan ASN wajib menjadi pelopor di semua sektor pembangunan sesuai dengan tugas dan jabatan yang diamanahkan.
“Saya tidak mau ada program pembangunan yang tidak berjalan karena pejabatnya tidak paham tupoksi. Sekarang ini sudah banyak warga luar berkunjung di Tubaba dan kita harus memberikan pelayanan yang terbaik,” kata dia.
Dalam dua tahun di sisa masa jabatan, lanjut bupati, dirinya bersama dengan wakil bupati dan sekkab akan melakukan evaluasi secara ketat terhadap para pejabat di semua tingkatan dalam menjalankan program pembangunan.
Dalam pengawasan yang dilakukan, kata dia, pejabat yang dinilai tidak mampu dengan berat hati akan diganti dengan pejabat baru yang dinilai mampu menduduki jabatan yang diamanahkan.
“Ke depan, pejabat yang tidak disiplin dan menjalanlan program dengan baik dan benar akan saya copot. Ini dilakukan agar kerja nyata yang saya janjikan kepada masyarakat dapat terbukti dan dapat terealisasi penuh,” kata dia.
Langkah tegas tersebut dilakukan, kata dia, semata-mata untuk menyukseskan pembangunan di kabupaten setempat. Sebab, masyarakat di sembilan kecamatan menantikan pembangunan di semua sektor sesuai dengan janji kampanye yang belum terlaksana di sisa masa jabatan.
“Dulu banyak orang datang ke saya minta jabatan. Setelah dilantik menghilang bahkan sulit dihubungi. Artinya, diajak berkoordinasi saja sulit apalagi mau menyukseskan pembangunan. Ke depan saya tidak mau ada lagi pejabat yang seperti ini,” kata dia.
Dalam pelantikan diawal tahun tersebut, selain melantik sekkab definitif Novriwan Jaya, bupati juga melantik ratusan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkup pemkab setempat. Pelantikan tersebut juga dibarengi dengan pelantikan lima kepala tiyuh hasil pilkati serentak 2020.
Pejabat yang dilantik, terdapat sembilan pejabat eselon II hasil seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) 2020 serta penyegaran jabatan di sejumlah jabatan eselon II dan III termasuk jabatan camat.
“Saya minta pejabat yang dilantik hari ini dapat menjalankan tupoksi yang diamanahkan. Segeralah beradaptasi di lingkungan kerja baru dan jalankan tugas dengan baik dan benar,” harap bupati.
Khusus untuk Sekkab, bupati meminta Novriwan Jaya dapat menjadi pelopor utama dalam menyukseskan visi misi bupati. Selain bertugas melakukan penyusunan anggaran, dia juga meminta sekkab dalam melakukan pengawasan ketat terhadap kinerja ASN. “Saya minta pak wakil bupati dan sekkab harus tegas dengan ASN yang tidak disiplin,” pungkasnya.