Panaragan (Lampost.co) — Sebanyak 60 penyuluh pertanian binaan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distan) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) siap diterjunkan untuk mengajarkan sistem teknologi tanaman vanili (vanilla planifolia) dan tanam ubi kayu dengan sistem double row kepada para petani singkong.
Kedua sistem teknologi pertanian tersebut diklaim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Lampung mampu meningkatkan produksi, khususnya pada tanaman singkong dari rata-rata 20 – 22 ton menjadi 50 – 60 ton per hektare.
Hal ini diungkapkan Kepala Distan Tubaba Syamsul Komar usai membuka acara temu teknis peneliti dan penyuluh di wisma Asri Tirta makmur.
“Kami berharap upaya transfer teknologi kepada petani prosesnya lebih cepat. Kami memanfaatkan penyuluh untuk mentransfer apa yang disampaikan BPTP bisa lebih jelas,” kata Syamsul, Kamis, 24 Juni 2021.
Saat ini, kata dia, Pemkab Tubaba sudah melakukan uji coba tanaman vanili dan ubi kayu dengan sistem double row yang butuh penanganan serius, khususnya dari para penyuluh agar dapat dikembangkan para petani.
“Yang sudah konkret kita lakukan di lapangan bekerja sama dengan BPTP adalah pengembangan tanaman vanili yang tidak hanya dilakukan dengan cara klasikal, tetapi juga dengan cara demplot di beberapa titik lokasi,” ujarnya.
Selain vanili, BPTP provinsi Lampung melihat potensi besar ubi kayu di wilayah Kabupaten Tubaba. BPTP merekomendasikan kepada para petani ubi kayu untuk menggunakan sistem double row dalam penanamannya.
“BPTP akan mengajarkan kepada cara menanam ubi kayu dengan sistem double row,” pungkasnya.
Demplot ubi kayu dengan sistem double row saat ini telah dipraktikkan di Tiyuh Kagungan Ratu Kecamatan Tulangbawang Udik, Tiyuh Tirta kecana, Tiyuh Panaragan, dan Tiyuh Candra Mukti Kecamatan Tulangbawang Tengah.
Sementara itu, Kepala BPTP Provinsi Lampung, Jekvy Hendra mengatakan, pihaknya ingin menggali dan mengembangkan potensi lokal bidang pertanian yang dapat diangkat menjadi potensi di tingkat provinsi maupun nasional.
“Untuk itu kami sedang mencari apa saja dinamika permasalahan permasalahan pertanian di Tubaba. Apakah permasalahan itu ada di tingkat petani, penyuluh, atau kita perlu mencarikan suatu sistem yang dapat digunakan,” kata dia.