Bandar Lampung (Lampost.co)–Jurusan Budidaya Tanaman Pangan (BTP) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar BTP Expo 2024 di GSG Polinela pada Rabu, 12 Juni 2024.
BTP Expo merupakan kegiatan yang bertujuan memperkenalkan inovasi dan teknologi terbaru di bidang budi daya tanaman pangan.
Ketua Jurusan BTP, Desi Maulida mengatakan sinergitas antara dunia akademik dan industri penting untuk memajukan sektor pertanian.
Desi menyebut, produk-produk yang dihadirkan pada pagelaran ini merupakan hasil dari output pembelajaran teaching factory (TeFa) yang dilakukan di jurusan BTP Polinela.
Beberapa diantaranya seperti produk hasil pembenihan, produk olahan tanaman pangan, sayur, buah, serta tanaman hias hasil produk holtikultura.
“Tentu tujuannya adalah untuk melatih softskill mereka mengatur bagaimana mereka berkegiatan, berwirausaha, dan menjalin kerja sama dengan pihak lain,” ujar Desi.
Tidak hanya menjadi ajang pameran inovasi dan teknologi, BTP Expo juga turut menjadi platform diskusi mahasiswa mengenai masa depan pendidikan dan industri pertanian.
Direktur Polinela, Prof Sarono dalam sambutannya menekankan komitmen Polinela dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus mendorong kolaborasi yang lebih erat antara akademisi dan praktisi, demi kemajuan sektor budi daya tanaman pangan di Indonesia.
“Semoga kegiatan ini juga bisa turut dijadikan inspirasi bagi 38 Prodi dan 8 jurusan lainnya yang ada di Polinela,” ujarnya.
Talk show ini menghadirkan Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., mantan Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (2020-2022) sebagai narasumber, dengan Rizki Rahmadi, S.P., M.Si. sebagai moderator. Sesi ini berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.00, di mana para peserta berkesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada narasumber.
Dalam talk show bertema “Bridging the Path To the Future” mantan Direktur Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (2020-2022), Wikan Sakarinto menyampaikan pandangannya tentang pentingnya pendidikan vokasi dalam menyiapkan generasi muda yang siap kerja dan inovatif.
Pendidikan vokasi menurutnya harus bisa menjembatani antara dunia akademik dan dunia industri. Termasuk menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh industri.
Ia juga membahas tantangan dan peluang dalam pendidikan vokasi, serta bagaimana institusi pendidikan dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan industri.
“Kolaborasi dengan industri sangat penting. Kita harus terus mengupdate kurikulum dan metode pengajaran agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja,” tambahnya.
Selain itu, BTP Expo 2024 juga membuka sesi talk show bersama mitra industri. Sesi ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai perusahaan besar di bidang pertanian seperti PT. BISI Internasional, PT. Dharma Guna Wibawa, PT. Syngenta Indonesia, dan PT Great Giant Foods. (CR2)