Jakarta (Lampost.co)–Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni dan Budaya STIAB Jinarakkhita Lampung mendapat kehormatan untuk menampilkan tari kolosal Borobudur dengan tema “Tari Keagungan 1200 Tahun Borobudur” .
Kegiatan ini dalam rangka penyambutan hari raya Tri Suci Waisak tahun ini. Tarian kolosal ini dipersembahkan oleh 30 mahasiswa dari tiga program studi di lingkungan STIAB Jinarakkhita Lampung yang sudah berpengalaman di tingkat nasional dan anggota UKM Seni dan Budaya kampus.
Tari Kolosal Borobudur yang berdurasi 10 menit ini merupakan karya baru yang diciptakan secara khusus untuk merayakan 1200 tahun berdirinya Candi Borobudur. Tarian ini merupakan hasil kolaborasi antara UKM Seni dan Budaya STIAB Jinarakkhita Lampung dan Sanggar Seni Nuvusa Etnika Lampung.
Tarian ini menonjolkan aspek sejarah dan perpaduan budaya Jawa dan Nusantara melalui gerakan tari, alunan musik, serta atribut yang digunakan. Keunikan dari tarian ini adalah penggunaan motif siger dan dandanan khas etnik Lampung dalam busana tari, mencerminkan akar budaya dari daerah asal kampus tersebut.
Dipilihnya etnik Lampung sebagai inspirasi dalam penciptaan tari ini dikarenakan lokasi STIAB Jinarakkhita Lampung berada di Provinsi Lampung. Kampus ini memiliki komitmen tinggi untuk mengajak masyarakat kembali ke “akar” budaya dan mempromosikan seni budaya nusantara.
Tarian ini dirancang dengan melibatkan para ahli seni dan budaya dari Lampung, yang semakin memperkuat pesan budaya dan keagamaan yang ingin disampaikan.
Acara penyambutan Waisak dan perayaan 1200 tahun Candi Borobudur diadakan oleh Wihara Ekayana – Indonesia Buddhist Centre di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran. Acara ini dihadiri oleh sekitar 14 ribu umat Buddha dari berbagai kota dan provinsi di seluruh Indonesia, menjadikannya perayaan Waisak terbesar dan pertama yang dilakukan secara skala nasional.
Selain pertunjukan tari kolosal, acara ini juga menampilkan praktik ritual sederhana, perenungan sejarah, peluncuran buku tentang Borobudur, serta berbagai bentuk seni dan budaya.
Penampilan tari kolosal Borobudur oleh mahasiswa STIAB Jinarakkhita Lampung berhasil memukau penonton dan mendapat sambutan meriah dari sepuluh ribu lebih umat Buddha yang hadir.
Tarian ini membawa pesan untuk meneguhkan keyakinan terhadap Triratna melalui pemaknaan kembali Keagungan Candi Borobudur yang telah berusia 1200 tahun, sekaligus menggaungkan sejarah Buddha Dharma di Bumi Nusantara yang berpengaruh hingga ke seluruh dunia.
Keberadaan Candi Borobudur tidak hanya menjadi simbol keagungan sejarah Buddha, tetapi juga menjadi gerakan untuk membawa dharma kepada masyarakat, menciptakan kedamaian, ketenangan, dan keselamatan untuk semua makhluk.
Dengan suksesnya acara ini, tari kolosal Borobudur diharapkan dapat terus menginspirasi dan menjadi bagian penting dalam upaya melestarikan budaya nusantara dan menguatkan keagamaan di Indonesia.