Bandar Lampung (Lampost.co)—Universitas Teknokrat Indonesia menggelar Seminar Pendidikan bertema Sinergi Pemerintah, Akademisi, dan Dunia Usaha dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SMA/SMK di Bandar Lampung di Gelanggang Mahasiswa Dr. HM Nasrullah Yusuf, Senin, 21 April 2025.
Seminar tersebut sebagai wujud komitmen bersama Pemerintah Provinsi Lampung membangun peningkatan mutu pendidikan di Bumi Ruwa Jurai untuk bersaing di dunia global.
Seminar menghadirkan lima narasumber Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Thomas Amirico, dosen Universitas Padjajaran Dina Sartika, anggota DPRD Bandar Lampung Dewi Mayang Suri Djausal, pakar pendidikan Unila Prof. Abdurahman, dan Ketua MKKS SMA Hendra Putra. Seminar dihadiri kepala sekolah, guru, akademisi, pengusaha, dan mahasiswa.
Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, Teknokrat memberikan penghargaan kepada tokoh Perempuan inspiratif. Penghargaan diserahkan oleh Pembina Yayasan Pendidikan Teknokrat Hj. Hernaini kepada anggota Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung Dewi Mayang Suri Djausal, dan dosen Universitas Padjajaran Dina Sartika.
Mengawali pemaparannya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Thomas Amirico mengatakan pihaknya telah menginstruksikan semua sekolah untuk melakukan input data prestasi akademik 2 tahun terakhir, sarana prasarana, dan pendidikan karakter. Tujuannya agar kepala sekolah bisa mencapai target sekolah sehingga bisa memunculkan sekolah unggul di semua kabupaten.
Hal tersebut penting karena berdasarkan data, jumlah pengangguran terbuka sebanyak 4,12% yang disumbang lulusan SMA/SMK. “Artinya ada gap antara dunia Pendidikan dan dunia kerja,” ujarnya.
Ia berharap agar anak muda Lampung makin banyak founder startup yang sukses membangun bisnis dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Sementara, dosen Universitas Padjajaran Dina Sartika mengatakan ada ketidaksinkronan antara disiplin ilmu lulusan dengan bidang kerja yang ditekuni.
“Satu dari lima orang mengalami hal tersebut. Karena itu, penting agar para siswa memilih bidang studi dan pekerjaan semua minat dan bakat agar nantinya bisa bekerja dengan produktif,” ujarnya.
Anggota DPRD Bandar Lampung Dewi Mayang Suri Djausal menjelaskan untuk menekan jumlah pengangguran terbuka, lulusan harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan menguasai soft skill yang dibutuhkan dunia kerja.
“Ada ketidaksinkronan antara jurusan dan dunia kerja. Karena itu, penting agar lulusan mampu bekerja secara tim, kreatif, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,” kata dia.
Pakar pendidikan Unila Prof. Abdurahman mengatakan sekolah harus memberikan ruang pembelajaran yang Merdeka dan mengasyikkan bagi siswa. “Sehingga siswa selalu bersemangat untuk datang dan belajar ke sekolah,” ujarnya.
Ketua MKKS SMA Hendra Putra mengatakan SMA/SMK menerjemahkan kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Hendra mengatakan SMA mempersiapkan lulusan ke perguruan tinggi, sementara SMK ke dunia kerja. Faktanya, ada lulusan SMA yang tidak lanjut ke perguruan tinggi namun ke dunia kerja.
“Yang menjadi persoalan dalam pelaksanaan program-program terganjal pembiayaan. Sehingga persiapan OSN dan kegiatan lainnya, sangat terbatas,” ujarnya.
Ia berharap pemda memberikan peningkatan anggaran dan pemerataan fasilitas sekolah. “Semoga ada penguatan kompetensi guru dan penguatan kerja sama dengan dunia usaha serta industri,” kata Hendra.
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Mahathir Muhammad mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung, akademisi, dan dunia usaha yang senantiasa bersinergi untuk memajukan mutu pendidikan. “Semoga kolaborasi ini bisa memberikan dampak nyata pada kemajuan daya saing Lampung,” ujarnya.