Bandar Lampung (Lampost.co)–Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) kembali menunjukkan komitmen dalam menciptakan inovasi berbasis solusi nyata di tengah masyarakat. Novriansyah, mahasiswa kampus berjuluk Kampusnya Sang Juara, berhasil mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk menerangi lampu bagan di Desa Rangai Tri Tunggal, Kabupaten Lampung Selatan.
Inovasi ini menjadi bagian dari skripsi Novriansyah yang berjudul Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sebagai Sumber Penerangan Lampu Bagan di Desa Rangai Tri Tunggal. Penelitian tersebut dilakukan di bawah bimbingan dosen Elka Pranita, S.Pd., M.T, dan diuji oleh Fika Trsnawati, M.T.
PLTS yang dikembangkan memanfaatkan teknologi panel surya untuk menghasilkan energi listrik bersih dan ramah lingkungan. Kebutuhan energi ini sangat krusial bagi masyarakat pesisir, terutama untuk menerangi lampu bagan—lampu penarik ikan—yang biasanya dioperasikan di malam hari dan selama ini masih sangat tergantung pada bahan bakar konvensional.
“Skripsi ini saya dedikasikan untuk membantu masyarakat pesisir memperoleh akses energi lebih stabil dan berkelanjutan,” kata Novriansyah.
Ia juga berharap hasil penelitiannya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk mengembangkan inovasi berbasis energi terbarukan.
Dosen pembimbing Elka Pranita menilai skripsi Novriansyah menunjukkan kemampuan mahasiswa Teknokrat dalam memadukan riset akademik dengan pemecahan masalah lapangan.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras Novriansyah. Ini bukti bahwa mahasiswa mampu menjawab tantangan nyata melalui pendekatan teknologi terbarukan,” ujarnya.
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, turut memberikan apresiasi tinggi atas capaian mahasiswa tersebut. Menurutnya, karya seperti ini mencerminkan kualitas dan semangat inovasi yang selama ini menjadi ciri khas kampus.
“Kami bangga dengan dedikasi Novriansyah dalam menjawab persoalan nyata di masyarakat. Ini sejalan dengan visi kampus untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Mahathir.
Ia menambahkan, Universitas Teknokrat Indonesia selalu mendukung mahasiswa dalam mengembangkan potensi dan kreativitasnya, terutama yang berkaitan dengan energi terbarukan, pemberdayaan desa, dan pengabdian masyarakat berbasis teknologi.
Karya ini mempertegas peran kampus dalam mendukung agenda nasional menuju transisi energi hijau. Tidak hanya menciptakan solusi teknis, Novriansyah juga ikut membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan energi ramah lingkungan.
Ke depan, Universitas Teknokrat Indonesia mendorong lebih banyak karya mahasiswa yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan relevan dengan isu-isu keberlanjutan. Inovasi seperti ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan di daerah, sejalan dengan target pemerintah menuju net zero emission.