BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) — Universitas Lampung (Unila) menerima kehadiran 10 asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dalam rangka visitasi 5 program studi (Prodi) di lingkungan kampus setempat. Acara berlangsung di ruang sidang senat, Jumat (9/8/2019).
Ketua LP3M Unila Murhadi menyampaikan, 10 asesor yang melakukan visitasi dibagi dua orang setiap satu prodi. Mereka antara lain Lantip Diat Prasojo (UNY) dan Yusuf Sobri (Univ. Negeri Malang) untuk Prodi S2 Administrasi Pendidikan FKIP.
Pada Prodi S1 Sosiologi FISIP hadir Rawuh Edy Priyono (Univ. Jenderal Soedirman) dan Inayah Rohmaniyah (Univ. Islam Negeri Sunan Kalijaga). Prodi S2 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian FP hadir Dwi Putra Darmawan (Univ. Udayana) dan Sitti Bulkis (Univ. Hasanuddin).
Untuk Prodi S1 Akuntansi FEB hadir Bambang Agus Pramuka (Univ. Jenderal Soedirman) dan Etna Nur Afri Yuyetta (Univ. Diponegoro). Sedangkan Prodi S2 Teknik Elektro FT hadir Adit Kurniawan (ITB) dan Eng. Rony Seto Wibowo (ITS).
Murhadi menerangkan, dari 110 prodi di Unila terdapat 33 prodi yang sudah terakreditasi A, 44 prodi terakreditasi B, 2 prodi terakreditasi C, dan 11 prodi masih dalam proses karena baru saja terbentuk.
Ia menyampaikan, Unila hingga tahun 2019 telah memenuhi target sebanyak 40 persen akreditasi yang sudah menuju A sesuai kontrak kerja Rektor dengan kementerian.
“Kami berkomitmen untuk melaksanakan PDCA (plan, do, check, action) sesuai kebijakan. Setidaknya ada 15 siklus tahapan yang dilakukan. Sesuai rekomendasi LP3M berdasarkan audit internal, pimpinan selalu memberi prioritas yang tepat untuk mengambil keputusan,” ujarnya.
Rektor Unila Hasriadi Mat Akin mengungkapkan, Unila saat ini memiliki 110 prodi dan 36 ribuan mahasiswa. Setelah mendapat akreditasi A di penghujung tahun 2016, Unila terus memacu semua prodi untuk meningkatkan akreditasi menuju huruf mutu A.
Ia menambahkan, Unila terus menerus melakukan perbaikan sesuai PDCA. Saat ini setiap lembaga di Unila sudah tersertifikasi ISO baik unit kerja, prodi-jurusan, maupun laboratorium. “Kita sudah punya akreditasi internasional. Kita juga punya asesor AUN QA. Ke depan kita akan melaksanakan akreditasi internasional bagi 11 prodi di Unila,” ungkapnya.
Dengan mengacu pada akreditasi internasional itu Unila terus mengacu perbaikan untuk menuju kemajuan yang lebih baik.
Rawuh Edy Priyono mewakili asesor yang hadir mengungkapkan, kedatangan asesor yang ditugaskan BAN PT bertujuan untuk memverifikasi borang yang telah dikirimkan beberapa waktu sebelumnya. Adapun masukan saat asesmen lapangan dimungkinkan untuk perbaikan bagi prodi yang divisitasi.