BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) – 30 dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) ikuti pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Instruksional (Pekerti) yang diinisiasi Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Lampung (Unila), Senin (14/10/2019).
Agenda hasil kerja sama Unila dan Polinela ini berlangsung di Ruang Sidang lantai 4 Gedung Rektorat Unila ini dibuka Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan TIK Mahatma Kufepaksi didampingi Ketua LP3M Unila Murhadi.
Peserta pelatihan yang akan dilaksanakan selama lima hari mulai Senin hingga Jumat, 14—18 Oktober 2019 adalah para dosen yang belum pernah mengikuti Pekerti.
Selan bertujuan mencapai kemampuan menganalisis berbagai teori belajar, dasar-dasar komunikasi, keterampilan mengajar, serta model-model pembelajaran, peserta diharap memiliki kompetensi menyusun desain instruksional, membuat rencana pembelajaran semester, dan kontrak kuliah yang mengakomodasi perkembangan iptek di era revolusi industri 4.0.
Pembantu Direktur I Polinela Dewi Riniarti mewakili Wakil Direktur Polinela menyampaikan rasa terima kasihnya kepada LP3M Universitas Lampung telah bersedia melatih para dosen di lembaganya. Dosen yang mengikuti pelatihan merupakan dosen baru yang diterima CPNS sedangkan 3 lainnya adalah dosen alih fungsi yang telah memenuhi syarat.
Dewi berharap, peserta dapat mengikuti pelatihan dan memanfaatkan kesempatan dengan baik sebagai bekal membuat materi pembelajaran sehingga dapat tersampaikan kepada para mahasiswa.
Mahatma menyampaikan, hari ini para peserta akan berlatih menjadi dosen profesional sehingga diharapkan mempersiapkan diri untuk mendukung hal tersebut. Era industri revolusi 4.0 telah mengubah dunia pendidikan yang dulu dan sekarang.
Diharapkan program ini dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang prinsip-prinsip metodologi dan keterampilan mengajar dosen di perguruan tinggi sehingga mampu meningkatkan kualitas sekaligus proses hasil belajar mahasiswa.
“Dosen adalah salah satu faktor penting penghasil lulusan yang berkualitas. Dosen tidak bisa lagi gagap teknologi karena mahasiswanya paham. Maka jadilah dosen profesional sehingga menghasilkan mutu lulusan yang baik,” imbaunya.