BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) — Universitas Lampung (Unila) didapuk sebagai tuan rumah International Conference on Sustainable Biomass (ICSB) 2019 yang diselenggrakan di Hotel Emersia, Bandarlampung, Selasa (15/10/2019).
Kegiatan ini banyak mendorong dan memajukan pemrosesan biomassa dalam rangka peningkatan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan di industri agro dan masyarakat.
Masalah global yang sangat besar saat ini bagaimana menyeimbangkan ketahanan energi, ketahanan pangan, kualitas lingkungan, dan kesehatan ekonomi.
Ardian Ulvan mengatakan, dalam acara pertama ini ada lebih dari 50 makalah ilmiah akan dipresentasikan dalam ICSB 2019 yang terdiri dari lima isu pokok. Yaitu keamanan energi dan keberlanjutan; bioenergi dan biofuel; efisiensi energi; konversi energi, teknologi daya hijau dan lingkungan; bahan canggih untuk penyimpanan energi, serta pembangkitan dan transmisi.
Konferensi ini diprakarsai oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomassa Tropis di Kuala Lumpur. Unila pada kegiatan ini bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Borås, Swedia. Hal itu juga didukung oleh Dewan Penelitian Swedia Swedia, BPDP Kelapa Sawit Indonesia, dan Cenergi SEA, Malaysia.
Konferensi ini akan mempertemukan para pemimpin peneliti, ilmuwan, insinyur, pembuat kebijakan, dan profesional lainnya di berbagai bidang disiplin ilmu biomassa, bioenergi, dan lingkungan di seluruh dunia.
Selain menghadirkan pembicara utama dan sesi paralel, kegiatan disisipi penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) antara Unila dan Cenergi SAE, serta lokakarya khusus tentang Inisiatif Kemitraan Teknologi Hijau yang melibatkan Unila, Institut Korea di Penelitian Energi (KIER), Pusat Teknologi Hijau Korea, Pemerintah Lampung, dan agroindustri dalam negeri.
Pihak penyelenggara juga akan mengadakan kunjungan lapangan ke Great Giant Food. “Kami harap para peserta dapat mengikuti acara hingga akhir agar dapat menjelajahi Bandarlampung dan Lampung. Kami akan menyambut anda dengan program yang menginspirasi, berharga, dan menyenangkan,” ujar Ardian.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Bujang Rahman menyampaikan, Provinsi Lampung memiliki komoditas seperti cokelat, kopi, singkong, dan sawit. Dengan adanya MoU ini para peserta yang hadir dapat memanfaatkan sumber-sumber biomassa.
Bujang mangatakan, terselenggaranya kegiatan ini merupakan langkah awal Unila untuk go interntional dengan banyak melibatkan perguruan-perguruan tinggi sekaligus para peneliti luar negeri untuk berpartisipasi memecahkan permasalahan yang ada di Lampung.