BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) — Pertumbuhan ekonomi erat hubungannya dengan daya serap tenaga kerja yang dihasilkan institusi pendidikan dan lainnya. Jika pertumbuhan ekonomi 5% maka daya serap tenaga kerja tidak lebih dari 1 juta orang angkatan kerja.
Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Karomani saat membuka acara seminar nasional yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), di Hotel Horison, Bandarlampung, Kamis (24/10/2019).
Dosen FISIP Unila ini mengungkapkan, mengkolaborasikan berbagai lini antardisiplin ilmu maupun pengaruh digitalisasi sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi saat ini.
“Jika pertumbungan ekonomi 5% maka tidak lebih dari 1 juta tenaga kerja yang terserap. Oleh karena itu dengan kegiatan ini diharapkan ada inpassing bagi angkatan kerja untuk siap di era IR 4.0,” terangnya.
Ketua pelaksana kegiatan Ida Budiarty dalam laporannya menyampaikan, Call for Paper dan Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penelitian ini mengangkat tema “Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Dalam Revolusi Industri 4.0”.
Acara diikuti para peserta yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia serta menghadirkan tiga narasumber utama. Mereka antara lain Catur Sugiyanto (Guru Besar FEB UGM), Yussy Akmal (Owner Toko Kue dan Roti Yussy Akmal), dan Muhammad Fikri (Partner Development Manager Facebook Asia Pasific).
Saat menyampaikan laporan Ida mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini tak lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang harapannya berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Representasi peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari peningkatan pendapatan masyarakat yang seiring laju pertumbuhan lapangan pekerjaan,” kata dia.
Ia meyakini, dampak positif revolusi 4.0 dapat diraih dengan pertumbuhan ekonomi yang merangkul pengaruh digitalisasi. “Jadi bukan hanya menghasilkan output tetapi juga outcome yang berdampak lebih baik,” harapnya.
Agenda juga turut dihadiri Asisten Administrasi Umum Chandri mewakili Gubernur Lampung. Di kesempatan itu Chandri mengatakan, kegiatan yang merupakan bagian strategis bagi para dosen dan peneliti ini dapat dijadikan ajang untuk menyampaikan hasil penelitian dan pengabdiannya yang kelak diharapkan menjadi referensi bagi pemerintah untuk ekonomi berkelanjutan.
Penelitian inovatif yang dihimpun dari berbagai metode akan sangat diharapkan untuk percepatan pembangunan Provinsi Lampung. “Dengan kerja sama yang baik saya berkomitmen untuk terus bersinergi dengan masyarakat baik peneliti maupun stakeholder demi Lampung berjaya,” tutupnya.