Bandar Lampung (Lampost.co) —Rektor terpilih Universitas Lampung (Unila) periode 2019-2023 Karomani dilantik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim di Jakarta, Senin, 25 November 2019, sekitar pukul 15.00. Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi Sosial Unila yang akrab disapa Aom itu mengatakan akan melakukan penguatan sumber daya manusia (SDM).
Saat ini jumlah guru besar Unila masih di bawah 10 persen. Aom berkomitmen agar setiap tahun persentase jumlah guru besar bertambah.
“Kami ingin penguatan SDM karena yang ada masih harus ditingkatkan. Bagaimana profesor Unila persentasenya lebih besar dari saat ini. Nanti tahun pertama bisa 10 persen, tahun kedua 15 sampai 20 persen,” ujarnya saat dihubungi Lampost, Minggu malam, 24 November 2019.
Sementara disinggung soal kabinet kerjanya ke depan, Aom menegaskan akan mencari putra-putri terbaik Unila. Termasuk saat ditanya terkait rekonsiliasi dengan para mantan calon rektor Unila.
Aom mengatakan komunikasi yang baik sangat intens terjalin. “Rekonsiliasi? Kan kita bukan parpol. Saya kira di universitas, suksesi kepemimpinan hal biasa. Dengan mantan-mantan calon (Rektor) kemarin intens komunikasi. Malah mereka siap bekerja sama meskipun tidak di posisi jabatan saat ini. Mereka tetap saling mendukung. Kan bagus, kita harus memberikan contoh seperti itu,” ujarnya.
Menurut dia, hidup ini tentu harus siap menjadi imam dan juga harus siap menjadi makmum. Disinggung sudah adakah nama-nama calon wakil rektor yang akan mendampinginya memimpin Unila, Aom menuturkan belum memikirkan itu.
“Hidup itu siap jadi imam, siap jadi makmum. Soal kabinet ya kita pikirkan lah tapi tidak serta merta lakukan. Saya fokus dulu ke pelantikan belum memikirkan (wakil rektor),” kata dia.
Sebagaimana diketahui, Aom Karomani terpilih menjadi rektor Unila periode 2019-2023, Kamis, 17 Oktober 2019. Wakil Rektor III Unila itu memenangkan pemilihan usai meraih 44 suara. Sedangkan calon lainnya Bujang Rahman memperoleh 22 suara dan M Kamal hanya 6 suara.
Terdapat 72 suara dalam pemilihan tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 65% suara senat dan 35% suara Menristekdikti.