Bandar Lampung (Lampost.co) — Fakultas Teknik (FT) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan reakreditasi Program Studi Teknik Elektro yang dilakukan secara daring via Zoom, Jumat, 16 Oktober 2020.
Visitasi reakreditasi ini dilakukan Tim Asesor BAN-PT yakni Dr. Ir. Sasongko Pramono Hadi, D.E.A., dari UGM dan Ir. Eniman Yunus S., Ph.D., dari ITB. Visitasi dilaksanakan selama dua hari mulai 16 hingga 17 Oktober 2020 secara daring.
Selain Rektor Unila Prof. Karomani, pembukaan kegiatan turut dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Heryandi, dekan dan para wakil dekan di lingkungan fakultas teknik, jajaran staf pada Program Studi (Prodi) Teknik Elektro, ketua LP2M dan LP3M, serta perwakilan dari perpustakaan Unila.
Prof. Karomani saat menyampaikan sambutan mengatakan, dirinya optimistis Program Studi Teknik Elektro akan mendapatkan hasil akreditasi terbaik. Menurutnya, Program Studi Teknik Elektro memiliki beberapa keunggulan.
Yang pertama 56% Dosen Teknik Elektro Unila sudah bergelar S3. Pencapaian ini, ungkapnya, di atas rata-rata program studi lainnya di Unila. 70% dosen Teknik Elektro yang berkualifikasi S3 tersebut adalah lulusan luar negeri seperti Eropa, Australia, dan Jepang. Tak hanya itu, Prodi Teknik Elektro juga rutin menyelenggarakan konferensi internasional setiap tahun.
Mahasiswa Teknik Elektro juga pernah menjuarai Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) dan aktif pada Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Tahun ini, sebanyak lima proposal yang berasal dari Teknik Elektro telah lolos dan mendapatkan pendanaan dari DIKTI dan prestasi ini mengalahkan fakultas lainnya.
“Jadi harapan kami sebagai lembaga mudah-mudahan akreditasi ini sesuai dengan yang diharapkan kita bersama,” ucapnya.
Karomani menambahkan, sebagai Rektor, dirinya berkomitmen untuk menguatkan program studi yang ada di Unila dengan menyusun pedoman remunerasi dalam rangka memberikan insentif bagi program studi yang berakreditasi unggul.
Hal ini diharapkan dapat memotivasi semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan program studi unggul. “Jadi kita dukung sepenuhnya dan kita punya mimpi di 2025 itu masuk top ten. Meski berat, tapi kita harus sama-sama bersinergi. Seperti tagline Unila, bersinergi dan berinovasi demi negeri. Mudah-mudahan berjalan dengan baik,” tuturnya.