Unila (Lampost.co)–Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani, M.Si., menjadi narasumber pada kegiatan Lokakarya Kurikulum Prodi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung.
Lokakarya bertajuk “Kurikulum Prodi Magister Ilmu Komunikasi di Era Revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi” ini diadakan secara virtual, Rabu, 25 Agustus 2021.
Pria yang akrab disapa Aom ini membahas tantangan perumusan kurikulum di era berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi dengan judul “Perbincangan Kurikulum Prodi Komunikasi di Era Disrupsi: Tantangan Baru”.
Ia mengutarakan, perumusan kurikulum Ilmu Komunikasi khususnya pada Mikom harus memperhitungkan situasi yang terjadi saat ini dan yang akan datang.
Kurikulum harus bisa menjawab tantangan disrupsi yang pesat pada era revolusi industri 4.0 dan society 5.0, 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), tantangan nasional, serta pertumbuhan penggunaan teknologi internet dan sosial media.
“Singkat kata, ini adalah masa depan manusia yang harus juga diperhitungkan ketika kita menyusun sebuah kurikulum,” ujarnya.
Kondisi lain yang juga Prof. Karomani soroti adalah sejumlah skill yang dibutuhkan di era industri 4.0. Skill utama yang wajib dimiliki generasi saat ini dan yang akan datang adalah kemampuan berkomunikasi yang baik.
Pada era ini kecerdasan tidak lagi semata-mata dilihat dari IQ. Kecerdasan komunikasi, kecerdasan sosial, dan jenis kecerdasan lainnya lebih dibutuhkan.
Dengan melihat kondisi tersebut, ia ingin Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Lampung membekali mahasiswanya dengan keterampilan dan kecerdasan tersebut sehingga menjadi yang terdepan di masa mendatang.
Di akhir pembahasan, Guru besar Bidang Komunikasi Sosial Unila ini menekankan, perumusan mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang di dalamnya juga memuat pengertian kurikulum.
Untuk itu di dalam kurikulum yang akan dibuat Prodi Ilmu Komunikasi minimal ada tujuan prodi di masa depan dengan menyesuaikan perkembangan situasi saat ini.
Ada mata kuliah untuk mendukung tujuan tersebut sekaligus menjelaskan metode pembelajarannya. Dengan begitu, prodi ilmu komunikasi tetap dibutuhkan masyarakat.
“Mudah-mudahan program studi Ilmu komunikasi menjadi program yang paling dibutuhkan, terdepan sepanjang kurikulumnya, adaptif terhadap perubahan masa depan,” katanya.
Lokakarya yang dibuka resmi Dekan FISIP Unila Dra. Ida Nurhaida, M.Si., ini menghadirkan narasumber lain yakni, Ketua Departemen Kurikulum dan Pengembangan Keilmuan Aspikom Sri Hastjajo, S.Sos., Ph.D., dan Pakar Komunikasi Politik Indonesia sekaligus Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si.
Kegiatan diikuti para user dari media surat kabar, perwakilan perusahaan swasata, perwakilan instansi pemerintahan, dan para dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unila.
Lokakarya Kurikulum Mikom menurut Ketua Prodi Mikom Unila Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si., diselenggarakan untuk menyikapi berbagai perubahan dengan cara mereviu kurikulum agar sesuai kepentingan dan kebutuhan masyarakat, industri, serta dunia usaha sehingga, kualitas lulusan semakin meningkat. [Humas/Angel]