Unila (Lampost.co)–Fakultas Teknik (FT) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Seminar Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industri (Sinta) 2021, di Hotel Golden Tulip, BandarLampung, Kamis, 14 Oktober 2021.
Ketua pelaksana Karyanto, S.Si., M.T., mengatakan, Sinta yang diinisasi tahun 2018 oleh Fakultas Teknik Unila memiliki antusiasme peserta cukup tinggi. Setidaknya, 50 pemakalah berpartisipasi pada kegiatan ini.
Bidang kajian meliputi Teknik Sipil & Arsitektur, Teknik Geofisika & Teknik Geodesi, Teknik Geologi, Teknik Mesin & Manufaktur Industri, Teknik Elektro, Teknologi Informasi & Komputer, Teknik Kimia & Lingkungan, serta bidang ilmu teknik lainnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Dr. Heryandi, S.H., M.S., menyampaikan, pandemi Covid-19 menjadi ujian besar bagi Indonesia dengan jumlah kematian 100 ribu lebih jiwa.
Untungnya, Indonesia dengan sigap melakukan tracing untuk mitigasi pandemi Covid-19. Salah satu teknologi yang disajikan dalam seminar Sinta adalah alat tracing GeNose Covid-19 yang dibuat tim Prof. Dr. Kuwat Triyana, salah satu narasumber Sinta 2021.
Hal tersebut menunjukkan kapabilitas peneliti Indonesia dalam menjawab kebutuhan zaman. Universitas Lampung sendiri dalam melakukan inovasi teknologi berkelanjutan melakukan 2.562 penelitian dan 826 pengabdian kepada masyarakat baik lokal, nasional, maupun internasional.
Publikasi jurnal dan prosiding terbit sebanyak 744 artikel. Produk dari penelitian dan pengabdian tersebut adalah 668 buku, 288 hak cipta, 75 paten, dan 109 teknologi tepat guna. Setidaknya tahun 2021 ini akan bertambah 20 paten sebagai bukti bahwa inovasi teknologi berkelanjutan terus dilakukan di Universitas Lampung.
Dekan Fakultas Teknik Unila Prof. Ir. Suharno, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., mengungkapkan, walau terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi pada industri sebesar 10% akibat pandemi Covid-19, tetapi industri teknologi justru meningkat transaksinya lebih dari 30%.
Inovasi teknologi menjadi kunci keberhasilan bagi Indonesia untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Eratnya aplikasi industri dengan bidang ilmu keteknikan membuat kerja sama industri dan peneliti menjadi sesuatu yang harus selalu ditingkatkan agar teknologi Indonesia semakin berkualitas tinggi.
Fakultas Teknik Unila berkepentingan terlibat dalam mendorong terjadinya akselerasi inovasi teknologi sebagai bagian dari misinya yaitu penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi berkualitas berbasis riset terpadu.
Dalam pelaksanaan acara, menurut koordinator acara Ir. Meizano Ardhi Muhammad, S.T., M.T., protokol kesehatan Covid-19 di Hotel Golden Tulip Lampung dilakukan secara ketat.
Peserta sebelum memasuki ruangan harus menunjukkan aplikasi Peduli Lindungi sebagai bukti telah melakukan vaksinasi Covid-19 dan dipantau riwayat pemeriksaan Covid-19. Selain memakai masker, dilakukan pengukuran suhu tubuh, dan tempat duduk antarpeserta diatur jaraknya.
Keynote Speaker pada kegiatan ini meliputi Prof. Dr. Kuwat Triyana dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Agus Subagio dari Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Joni Agustian dari Universitas Lampung.
Penelitian yang dilakukan Prof. Agus Subagio yaitu “Rekayasa Pelapisan Nano Silver pada Biosmart and Safe Bus” untuk mencegah penularan Covid-19 sehingga moda transportasi bus nyaman dan sehat, menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia juga pakar dalam teknologi nano.
Prof. Dr. Joni Agustian dalam paparannya berjudul “The Conventional to Magnetic Supports for Amylolytic Enzymes: Prospects of Continuous Operations in Starches Hydrolysis” memberi contoh bahwa dengan penggunaan teknologi tersebut dapat menjamin proses produksi berkelanjutan.
Tak hanya itu teknologi tersebut sekaligus mengefisiensi biaya operasi sehingga pada saat diaplikasikan di industri memberi nilai tambah yang bernilai, inovatif, dan kompetitif. [Humas_Unila]