Unila (Lampost.co)–Kesehatan merupakan hal penting yang memerlukan perhatian serius terutama di daerah yang kekurangan akses kesehatan. Banyak masalah kesehatan ringan yang belum terdeteksi sejak dini, sehingga dapat berpotensi pada munculnya permasalahan penyakit yang lebih serius.
Mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila), Sandrina Audy Aprilia (FK’22) melalui program kerjanya melakukan cek kesahatan gratis kepada masyarakat disabilitas di Desa Mekar Jaya. Program kerja ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin tidak terdeteksi, terutama bagi warga disabilitas yang kesulitan untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
Program ini dimulai pada hari Senin, 13 Januari 2025 dan dilakukan pada setiap dusun di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara. Target utama dalam program ini merupakan masyarakat disabilitas, sehingga metode door-to-door menjadi langkah terbaik dalam menjalankan program kerja ini.
Jenis cek kesahatan yang dilakukan mencakup berbagai aspek penting dalam memantau kondisi kesehatan masyarakat.
Pemerikasaan tersebut meliputi, pengecekan tekanan darah, pengecekan gula darah guna mengidentifikasi kemungkinan diabetes, pengecekan kolesterol, dan juga pengecekan asam urat.
Dalam pelaksanaanya, aparatur desa dan perwakilan dinas kesehatan juga turut membantu mengkordinasikan jadwal pengecekan kesehatan kepada masyarakat, serta memfasilitasi akses ke rumah-rumah warga yang berada pada wilayah terpencil.
Selain itu, aparatur desa sangat membantu dalam menjembatani komunikasi antara masyarakat dengan mahasiswa KKN yang terlibat dalam program ini.
Sebelum program ini dijalankan, banyak ditemukan penyandang disabilitas yang sangat terkendala menggunakan akses kesehatan, baik dalam hal akses terhadap layanan kesehatan maupun pemenuhan kebutuhan medis dasar.
Tidak bisa dipungkiri, kondisi finansial masyarakat desa juga menjadi faktor keterbatasan dalam menjangkau akses kesehatan. ”Beberapa warga disabilitas yang saya kunjungi memiliki masalah kesehatan ringan hingga menengah yang tidak terdeteksi.
Beberapa di antaranya mengalami hipertensi, gula darah tinggi, atau gangguan pernapasan, namun tidak mereka sadari dan tidak dilakukan pemeriksaan diri ke puskesmas atau klinik,” ujar Audy.
Dengan segala tantangan yang dirasakan selama melakukan program kerja ini, tidak disangka banyak respon positif dari masyarakat. Mereka merasa lebih diperhatikan dan mendapatkan kemudahan dalam pemeriksaan kesehatan. Banyak dari masyarakat juga mulai sadar akan pentingnya menjaga kesehatan setelah mendapatkan edukasi yang diberikan.
Mahasiswa KKN berharap program ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatannya, serta mendorong mereka untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dan rutin memeriksa diri.
Selain itu, program ini diharapkan bisa menjadi pemicu untuk pengembangan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih mudah diakses di masa depan, terkhusus bagi masyarakat disabilitas di Desa Mekar Jaya, Lampung Utara. [Magang_Raissa Mutiara)